Wali Kota Kumpulkan 530 Pelaku Usaha Toko Kelontong

Wali Kota Kumpulkan 530 Pelaku Usaha Toko Kelontong

“Artinya, kebutuhan sehari-hari warga akan semakin bertambah. Mereka ini akan menjadi solusi solutif karena mereka sendiri yang menjadi juragan dan pelayan bagi tokonya masing-masing. Bahkan, nanti mereka bisa membuka lowongan kerja baru, minimal anak cucunya yang akan melanjutkan usahanya itu,” ujarnya.

Di ksempatan itu, Risma juga mengajak para pelaku usaha toko kelontongan itu untuk tidak mudah menyerah. Sebab, warga Kota Surabaya adalah anak cucu para pahlawan yang tidak mengenal kata menyerah, selalu bekerja keras dan berani melawan apapun.

“Oleh karena itu, ayo kita lawan hambatan-hambatan yang membuat kita malas. Ayo kita buktikan bahwa kita ini penguasa di kota tercinta ini,” kata dia.

Ia juga ingin Kota Surabaya yang sudah dibangun berdarah-darah ini, bisa dinikmati oleh warga Kota Surabaya. Makanya, ia meminta mereka untuk menjadi penguasa dan tuan serta nyonya di Kota Surabaya. “Saya ingin mengajari panjenengan semuanya untuk siap menghadapi perubahan. Saya ingin panjenengan semuanya jadi penguasa dan tuan serta nyonya di Surabaya,” tegasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati memastikan bahwa pendampingan kepada para pelaku usaha toko kelontongan ini merupakan program Wali Kota Risma yang sudah lama berjalan.

Selama ini, mereka sudah didampingi dan diberikan pengarahan oleh Wali Kota supaya terus berkembang dan semangat dalam mengelola tokonya. “Hari ini yang hadir mengikuti pengarahan Bu Wali sebanyak 530 pelaku usaha toko kelontongan. Kalau total secara keseluruhan di Surabaya ada sebanyak 1.200 lebih toko kelontongan,” kata Wiwiek.

Nantinya, mereka akan mendapatkan beberapa pelatihan, seperti pelatihan penataan toko, pengelolaan administrasi stok barang dan keluar, pengelolaan keuangan masuk dan keluar serta pemasaran dan penjualannya.

“Mereka juga sudah dibentuk beberapa koperasi per kecamatan. Hingga saat ini sudah ada 7 koperasi di 7 kecamatan. Anggotanya pun beragam, ada yang 60 dan ada pula yang 54 anggota. Semuanya berasal dari kecamatan tersebut,” ujarnya.

Adapun tujuh kecamatan yang sudah ada koperasinya itu adalah di Sambi Kerep, Krembangan, Sawahan, Tambaksari, Gubeng, Tenggilis dan Rungkut. Koperasi ini akan terus dibentuk di setiap kecamatan di Surabaya. “Tentunya, nanti di 31 kecamatan Surabaya, diharapkan ada semua koperasinya,” pungkasnya. (wt)