Ia juga menjelaskan bahwa pemilihannya nanti akan dilakukan pada kongres general assembly yang akan digelar di Busan pada Bulan September 2019 mendatang. General assembly ini memang fungsi utamanya adalah memilih pemimpin baru.
“Kalau Bu Risma menjadi pemimpin badan internasional ini, maka prestasi Surabaya akan bisa meningkat di dunia dan pengalaman Bu Risma bisa ditularkan kepada negara-negara anggota,” kata dia.
Selain pembahasan itu, Kim juga mengaku pertemuannya membahas tentang rencana kunjungan Wali Kota Busan, Korea, Oh Keo-don ke Surabaya pada akhir Bulan Maret 2019 mendatang. Kunjungan itu akan sangat istimewa karena Oh Keo-don baru terpilih menjadi Wali Kota Busan pada akhir tahun lalu.
“Apalagi, tahun ini merupakan tahun ke 25 hubungan persaudaraan antara Kota Busan dengan Surabaya. Jadi, kita mau merayakan tahun ini karena sangat berarti bagi dua kota ini,” tegasnya.
Melalui kunjungan itu, ia berharap kedua kota ini bisa terus meningkatkan kerjasamanya dan bisa memberikan manfaat untuk kedua kota ini. Alhasil, kedua kota ini bisa terus maju dan semakin bermanfaat bagi warganya.
“Makanya, Wali Kota Busan memilih Surabaya sebagai destinasi kunjungan di awal-awal kepemimpinannya,” pungkasnya. (wt)