Umrah Akbar Bersama Ustadz Abdul Somad (2)

Laporan H Makin Rachmat-Wartawan Wartatransparansi.com

Umrah Akbar Bersama Ustadz Abdul Somad (2)
Wartawan Wartatransparansi H Makin Rachmat bersama Ustadz Abdul Somat

Urai Filosofi Thawaf dan Sai, Jamaah Puas

Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laasarikalakalabbaik. Innalhamda menikmata lakawalmuluk… Laasarikalak. (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu.

Aku datang memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, kemuliaan, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).

Bagi setiap jamaah calon dolifullah (tamu Allah) tentu selalu mempersiapkan segala bekal, sebelum berangkat ke Haromain (Mekah-Madinah). Tentu saja, pengertian mampu bagi yang bepergian ke Makkatul Mukaromah dan Madinatul Munawaroh bukan hanya fulus (uang) semata, kesiapan fisik, mental dan jiwa untuk menyatuh dalam rangkaian ibadah mengagungkan asma Allah dan berziarah ke Baginda Rasulullah SAW menjadi begitu istimewa.

Pilihan paket umroh adalah bagian dari ikhtiar agar bisa beribadah dengan nikmat dan maksimal. Sekali lagi, untuk lebih menanamkan kekuatan lahir-batin bagi jamaah adalah kesinambungan hidup untuk memburu ridlo Allah dan menjemput ajal dengan khusnul khotimah.

Umrah Akbar Bersama Ustadz Abdul Somad (2)

Begitu pula, Umrah Akbar Bersama UAS, adalah bagian dari pilihan dan catatan kehidupan para dloifullah, ketika mendapatkan kesempatan bisa berumrah dengan ulama kondang. Termasuk menghapus segala dosa dan bisa menjadikan hamba Allah seperti bayi yang baru lahir dari sang ibunda.

Setidaknya, dalam hadits riwayat Muslim menyebut: “Antara umroh ke umroh berikutnya menghapus dosa diantara keduanya.” Hadits lain, riwayat Bukhari-Muslim yang menyebut tentang keistimewaan mengunjungi tiga masjid, yaitu masjidil Haram, masjid Rasulullah (masjid Nabawi) dan masjidil Aqso di Palestina.

Atau hadits riwayat Ahamd dan Thobrani, Baginda Rasulullah SAW bersabda: bahwa shalat di masjidku (masjid Madinah An-Nabawi) lebih afdlol 1.000 kali dari shalat di masjid lain, kecuali masjidil Harom lebih afdlol 100.000 kali keistimewaannya.

Lantas bagaimana dengan resep UAS membangun citra agar para dloifullah bukan sekedar melaksanakan ritual, tanpa memahami filosifi dari rangkaian ibadah umroh baik itu rukun, wajib, dan sunnahnya. “Bahasa beliau yang gampang dicerna dan dimengerti, membuat kami ketagihan mendengarkan tausiahnya,” kata Hendri, jamaah Arofahmina yang memang merancang ikut Umrah bersama UAS.

Yang jelas, bukan hanya jamaah dari UAS yang kepincut dengan penjelasan dan keberadaan beliau. Saat umrah akhir Desember 2017 lalu, saya termasuk TL yang diberikan kesempatan untuk bisa bergabung dengan jamaah UAS dan mengikuti kegiatannya, diantaranya tausiah usai shalat Maghrib di lantai 3 Masjidil Haram.

Kehebatan UAS yang waktu itu sempat mendapat kesulitan berceramah di Hongkong, undangan PLN di Jakarta danpengajian akbar di Bali, UAS tetap bisa menyampaikan filosofi rangkaian ibadah umrah yang mungkin oleh sebagian dloifullah, belum pernah terpikirkan.

Penyatuan niat dan memenuhi persyaratan standar yang harus dipenuhi jamaah, biasanya sebatas aturan normatif  lunas pembayaran, mempunyai paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan, sudah melaksanakan vaksin influenza dan menginitis, ada tambahan baru syarat biometric VFS serta bekal selama perjalanan dan memahami kondisi cuaca di dua tanah suci.

Hampir setiap rombongan selalu menanyakan, tempat untuk menukar uang (money changer), membawa suplemen, dan terbiasa minum teratur, terutama air zamzam, menyediakan jaket, kaos kaki dan seterusnya untuk menjaga kondisi fisik tetap prima, termasuk harus mengikuti biometrik di program VFS, sebelum cek finis visa.