Yang tak kalah penting, kata Risma, menjaga integritas bahwa mereka membawa nama baik dan kehormatan Kota Surabaya. Karenanya, ia meminta untuk tetap menjadi diri sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh yang lain.
“Kalian pergi atas nama Kota Surabaya, jangan sia-siakan itu. Ingat pesan ibu, ingat saudara-saudara kalian dan jangan pernah berubah. Harus tetap menjadi diri kalian sendiri,” tegasnya.
Mengakhiri pesannya, Risma meminta, saat di Jakarta nanti, selalu rukun. Saling mengingatkan, menghargai perbedaan, dan saling memahami.
“Percayalah, kalau kalian menjadi orang baik, maka diri kalian sendiri yang akan mengangkat kalian,” ujarnya.
Kepala Dinas pendidikan Surabaya Ikhsan mengatakan, para penerima beasiswa pendidikan pramugari ini akan menandatangani kontrak kerja pada 18 Januari 2019 mendatang. Selanjutnya, pada 21 Januari 2019 langsung menjalani training. “Training berlangsung selama empat bulan, setelah itu mereka terbang,” katanya.
Ia memastikan bahwa mereka ini sudah melalui proses panjang yang sangat ketat. Bahkan, pada saat seleksi itu, Dirut dan tiga Direksi PT Citilink Indonesia sendiri yang mengetesnya, sehingga mereka sudah benar-benar dipilih oleh pihak Citilink.
Michelle Noor Azzahro, salah satu penerima beasiswa pendidikan pramugari Citilink mengatakan, sangat berterima kasih kepada Pemkot Surabaya dan Wali Kota Risma yang telah menyediakan beasiswa yang sangat luar biasa ini. Ia juga sadar bahwa kalangan keluarga yang kurang mampu seperti mereka sangat tidak mungkin menempuh pendidikan pramugari, tapi berkat bantuan Pemkot Surabaya semuanya itu bisa mungkin terjadi.
“Kami dan orang tua kami menyampaikan banyak terimakasih kepada Bu Risma yang telah menyediakan program ini. Akhirnya kami bisa menempuh pendidikan yang tidak pernah kami bayangkan,” katanya. (wt)