Ia juga minta kepada jajarannya agar sisi sebelah barat yang terkena longsor, diperkuat dengan beton cor. Sebab, ia khawatir, kalau hanya dipasang besi pengaman tanpa beton cor, tanah bisa sleding dan menyebabkan kembali longsor.
“Karena itu, saya tadi minta nambah penguatan sisi barat yang terkena longsor itu, kita pasang beton penguat,” imbuhnya.
Risma berharap, recovery Jalan Raya Gubeng bisa rampung dalam kurun waktu tujuh hari. Sebab, saat ini tengah memasuki libur natal dan tahun baru, sehingga ia kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur (Polda Jatim), untuk perizinan tonase truk bermuatan.
“Mudah-mudahan ini waktunya nututi, kita juga coba minta bantuan untuk pembatasan (perizinan) tonase dulu. Karena ini kan bulan natal dan tahun baru, kita takutnya besi pengamannya ndak bisa pesen,” terangnya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menambahkan, recovery Jalan Raya Gubeng memasuki hari keempat. Untuk menimbun jalan yang sebelumnya berlubang, telah menghabiskan pasir batu (sirtu) sebanyak 20 ribu meter kubik. “Saat ini memasuki tahap pemadatan. Ibu wali kan janji rampung tujuh hari, kita upayakan bekerja secara maksimal,” kata dia.
Selama 24 jam, lanjut Fikser, recovery jalan yang ambles terus dikebut. Bahkan, Risma terus memantau ke lokasi, untuk memberikan arahan dan memastikan proses recovery berjalan lancar, efisien dan safety. “Sampai dengan saat ini sudah menghabiskan 1000 dump truk sirtu untuk pengurukan jalan berlubang, per truk berisi 20 kubik,” ujar Fikser. (wt)