Surabaya – Indonesia akan mengirimkan atlet-atlet level kedua di arena SEA Games 2019, Filipina. Hal ini untuk dijadikan ajang menambah jam terbang dan pengalaman bagi atlet.
“Keputusan mengirim level kedua sudah final,” ujar staf Menteri Bidang Hukum Olahraga Kemenpora Samsudin, usai diskusi olahraga bertema “Kesiapan Jatim Menuju SEA Games 2019′ yang diprakarsai Pokja wartawan KONI Jatim di Hotel Grand Dafam, Kamis (20/12/2018).
Menurutnya, tampilnya atlet lapis kedua di SEA Games sudah diputuskan dalam rapat tingkat menteri. Keputusan itu, juga disetujui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tinggal kapan pelatnas SEA Games digelar, itu yang belum diputuskan.
“Mungkin pelatnas SEA Games digelar Januari 2019. KONI Pusat dan PB cabang olahraga (cabor) sudah sepakat dengan keputusan pemerintah ini,” katanya.
Keputusan tersebut, lanjutnya, sudah dipertimbangkan secara matang. Yakni, memberikan kesempatan kepada atlet lapis kedua untuk memperbanyak jam terbang dan menimba pengalaman di even internasional.
Jika Indonesia memaksakan mengirim lapis pertama, dikhawatirkan dampaknya kurang baik bagi atlet. Pertama, sebagai tuan rumah akan melakukan berbagai cara untuk menggembosi, dimana cabor-caboe yang tidak diambil negara lain.
“Kalau kita masuk di cabor yang sudah disetting oleh tuan rumah, maka akan kalah. Percuma atlet kita bertanding habis-habisan. Hal itu berdampak tidak bagus bagi atlet level pertama. Padahal, mereka dipersiapkan ke Olimpiade,” katanya.
Karena itu, katanya, atlet level dua yang diberikan kesempatan berlaga di SEA Games. “Ini sekaligus sebagai regenerasi. Karena, kalau level kedua tidak diterjunkan sekarang, sementara level pertama sudah jatuh wibawanya, maka level dua tidak akan muncul,” paparnya.
Dengan menampilkan level dua, otomatis pemerintah tidak menargetkan hasil maksimal atau juara umum di SEA Games 2019. Targetnya, hanya memberikan jam terbang, pengalaman dan regenerasi kepada level dua. Sehingga, level kedua bisa tumbuh berkembang.
“Kami menyadari bahwa masyarakat mnginginkan prestasi olahraga bagus di SEA Games, sehingga harus menurunkan atlet terbaiknya. Tapi, pemerintah punya target lain di Asian Games dan Olimpiade,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya optimis atlet level kedua bisa memberikan prestasi terbaik untuk bangsa dan negara. “Kalau masuk sepuluh besar, ya tidaklah. Kalau SEA Games, Indonesia masih bisa menembus empat atau tiga besar,” katanya. (wt)