Sumenep – Kementrian Agama (Kemenag) kab. Sumenep melalui Kasi Pendma, Muhammad Tawil, mengakui belakangan sering mendapat laporan terkait mark up data. Karena itu, kantor Kemenag Sumenep akan pro aktif dalam melakukan pengawasan
dan sosialisasi di internal lembaga yang bernaung di bawah kementrian agama.
Saat ini pihak kementrian Agama mensosialisasikan program Si BOS pintar 2019 dengan tujuan dapat mengakses data siswa agar tidak terjadi double counting di lembaga pendidikan swasta. Jadi jika program itu berjalam maka kemungkinan terjadinya mark up siswa di lembaga bisa terkurangi. tegasnya Kamis (1/11/2018).