Rabu, 11 Desember 2024
25.6 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSumenepPembangunan Tambak Udang Dipesisir Pantai Salopeng, Ternyata Milik Asing

    Pembangunan Tambak Udang Dipesisir Pantai Salopeng, Ternyata Milik Asing

    Sumenep – Pembangunan tambak udang laut di daerah Belluk Ares kecamatan Ambunten Kab. Sumenep Jawa Timur, menuai kontra masyarakat sekitarnya.

    Pasalnya keberadaan tambak udang itu berhimpitan dengan pantai wisata Salopeng, jelas ini membuat tidak nyamannya para wisatawan yang berkunjung ke salopeng, kata kordinator Front Pejuang Masyarakat (FPMS) Kab. Sumenep, Bambang Supratman

    Di ketahui, pemilik usaha Tambak udang laut pesisir ini bernama Hendri kebangsaan china, Bambang menduga, keberadaan tambak laut itu hanyalah kedok pemerintah china untuk menguasai daerah pesisir dipulau paling timur kabupaten sumenep

    Saya hanya ingin membantu masyarakat Ambunten agar terhindari dari pencemaran limbah tambak udang tersebut.” tegasnya kepada wartatransparansi.com (12/10).

    Bambang Supratman
    Bambang Supratman/ kordinator Front pejuang Masyarakat Sumenep// (foto/faisal)

    kata Bambang, keberadaan Tambak udang itu sudah bisa dipastikan akan merusak air laut menjadi kotor karena pembuangan limbahnya yang tidak sedikit, sudah bisa dibayangkan jika Tambak udang laut sebanyak 17 petak dengan ukuran yang bervariasi antara 60 sampai 70 meter persegi itu akan merusak air laut.

    “Sudah jelas korbannya adalah masyarakat sekitar, makanya saya ingin tahu pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari sisi positif dan negatif dari rencana proyek yang dilakukan pemerintah. pungkasnya

    Di konfirmasi ke warga beluk ares tentang pembangunan tambak udang laut di pinggir pantai salopeng itu, warga tidak pernah diikutsertakan dalam sosialisasi perencanaan pembangunan tambak udang tersebut, tiba-tiba sudah dibangun ditempat ini, kata warga yang tidak mau disebutkan namanya

    Sementara Kepala Desa Beluk Ares ,Muhammad Saleh saat hendak dikonfirmasi terkait pembebasan lahan tidak menanggapi kedatangan kami, meskipun kata seorang nenek yang ada dikediamannya mengatakan kalau kepala desa itu ada dan baru datang. Pungkasnya (sal)

    Editor : Sabarudin

    Redaktur : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2018 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan