Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad menambahkan, penggunaan Surabaya Inteligent Transport System (SITS) sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu untuk memantau penyebab kemacetan panjang maupun pendek di setiap ruas jalan.
“Misalnya ada kecelakaan, mobil mogok, parkir liar, maka SITS akan mengeluarkan signal,” imbuh Irvan.
Chief Executive Officer Adira Insurance Julian Noor menuturkan, alasan dipilihnya Kota Surabaya sebagai tuan rumah dalam sharing session jelang penghargaan IRSA 2018, karena Kota Pahlawan menerapkan smart city dalam bidang keselamatan jalan. “Surabaya bisa dijadikanbenchmark untuk finalis IRSA 2018 dalam menerapkan program-program tata kelola keselamatan jalan,” jelas Julian.
Melalui acara ini, Julian berharap setiap finalis dari berbagai daerah dapat memberikan solusi permasalahan kota dan kabupaten dalam hal penerapan smart city di wilayahnya masing-masing. “Dengan adanya penerapan smart city di berbagai wilayah di Indonesia akan semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi serta memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.
Acara IRSA tahun 2018 diikuti 137 peserta yang berasal dari kota dan kabupaten. Dari 137 peserta, terpilih 23 kota dan kabupaten finalis IRSA. Pemilihan finalis berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan dan data pendukung lainnya. (wt)