Miskin, Sakit Menahun, Badan Pak Ajir Tinggal Tulang Belulang

Miskin, Sakit Menahun, Badan Pak Ajir Tinggal Tulang Belulang
Rumah Tinggal Pak Ajir

Tohari ketika ditemui koran ini menceritakan, awalnya bapak hanya menderita sakit panas saja. Pernah diperiksakan ke Puskesmas. Saat itu hanya sakit ringan biasa. Setelah diberi obat , lalu pulang. “Bapak ini sebenarnya tidak pernah menderita sakit sampai parah,” kata Tohari.

Setiap harinya, makan Pak Ajir normal seperti layaknya orang biasa saja , nasi putih dan air putih. Pagi paling dua atau tiga sendok, juga siang dan sore hari.

Diceritakan oleh Tohari , dua tahun lalu pernah sakit keras. Malah kelurga dan tetangganya sempat menyatakan meninggal lantaran denyut nadinya tidak begerak sama sekali. Mata sudah memejam dan lemas. Bahkan oleh tetangga kanan kiri sudah dibacakan surat Yasin.

Namun setelah pembacaan surat Yasin selesai, tak lama bapak bangun . Betapa kagetnya Bapak malah bangun. Matanya membuka lebar dan denyut nadinya normal lagi. Kejadian itu sampai tiga kali dengan rentan waktu dua sampai empat bulan. Malahan yang terakhir warga sudah mau mengumumkan melalui pengeras suara Masjid.

Tohari menjelaskan, upaya pengobatan hanya dengan meminta tolong pada orang pintar untuk mengambil kemungkinan memiliki ajimat. Tanda punya ajimat sangat kuat karena beberapa kali bapaknya selalu tanya kemana tekennya (tongkat).

Tekennya berupa bambu dengan diamater 2 cm dan panjang satu meteran. Pada suatu ketika teken itu datang sendiri. Tiba tiba ada dibawah tikar tempat tidur. Lalu Pak Hajir terlihat lebih segar.

Lalu kemana teken itu sekarang ? Menurut Tohari, teken itu sudah dilarung di sungai. Ini juga atas saran dari orang pinter tadi. Berobat ke orang pinter sudah sampai 5 orang. Malahan ada sehabis mengobati, besoknya, tiga orang keluarganya mendadak masuk rumah sakit. Ada juga yang tidak mau meneruskan.

Menurut tetangganya, ketika masih sehat, Pak Hajir selalu bercerita tentang masa penjajahan Jepang. Dia aktif menjaga kampung dan suka puasa. Sejak muda, Pak Ajir lebih banyak hidup di ponpes yang kebetulan letak ponpesnya hanya tetangga desa. (min)