SUMENEP – Program subsidi honorarium bagi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) jenjang SMA/SMK/sederajat di Jatim mulai digulirkan. Program itu diberikan kepada 4 ribu GTT dan 4 ribu PTT.
Mereka GTT/ PTT yang terdaftar dalam SK tentang bantuan kesejahteraan bagi GTT/PTT di Jatim tahun 2018 yang disahkan Gubernur Jatim Soekarwo.
Lewat program tersebut, para GTT/ PTT penerima program memperoleh dana subsidi Rp 750 ribu. Bantuan itu bakal diberikan 14 kali dalam setahun. Teknis pencairannya dikoordinasi cabang disdik masing-masing di seluruh kabupaten/kota melalui sekolah.
Hasil investigasi media ini ada sekolah SMA N 1 Lenteng, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep ada beberapa oknum guru yang menerima program subsidi honorarium bagi guru GTT/PTT di sekolah tersebut, padahal oknom guru tersebut juga sebagai guru sertifikasi disekolah lain.
“Itu seharusnya tidak boleh menerima dobel ini kan sama – sama dana APBN jadi itu telah menyalahi aturan” kata salah satu guru SMA di Kabupaten sumenep, yang enggan menyebutkan namanya.
Ia menambahkan, kalau program itu boleh diterima guru yang sertifikasi atau setara dengan PNS maka kita semua mau juga menerima program itu.
Drs. Budi hartono, M. Si. Kepala sekolah SMA Negeri 1 lenteng membenarkan adanya oknom guru yang mendapat atau menerima program subsidi honorarium oleh Gubernur disekolahnya itu.
“Iya memang ada beberapa guru yang menerima program itu, tapi boleh tidaknya saya tidak tahu, itu kebijakan dari Dinas Cabang Provinsi” kata Budi saat dimintai keyerangan di sekolah SMAN 1 Lennteng pada hari selasa, 08/05/2018.
Tetapi kata Budi, ia memberikan kebijakan pada oknum guru tersebut supaya uang yang masuk direkeningnya jangan diambil dulu karena nanti takut suruh kembalikan.
“Arahan saya itu bagi mereka yang menerima tersebut harus memilih nanti disemester depan harus memilih salah satunya apa akan tetap ngajar sebagai guru di SMA N 1lentengsisni atau di satminkalnya sana” katanya.
Ia sempat menyebutkan beberapa sekolah SMAN di Sumenep yang juga banyak menerima program dengan menerima dobel uang tersebut (fidz).