Dugaan korban sengaj menceburkan diri ke Selat Bali didasari atas kesaksian Remondus (16) dan Moch. Rafli (16), rekannya sesama rombongan study tour dari SMP 16 Malang. Keduanya sempat melihat korban berdiri menyediri di tepi reling (pembatas tepi) kapal. Pelajar SMP itu sempat dipanggil oleh kedua rekannya agar bergabung dengan yang lain.
“Dari kejauhan, kedua rekannya itu melihat Firdan mengangkat kaki ke atas reling kapal, lalu menceburkan diri ke laut yang terkenal dengan arusnya yang deras. Lokasi jatuhnya di koordinat 08.08 23 8 lintang selatan dan 1142427 bujur timur,” papar Kapolsek KPT.
Fakta kedua yang menguatkan dugaan itu adalah status terakhir WhatsApp (WA) korban yang berbunyi “Last day. Thanks for everything. Goodby world (Hari terakhir. Terima kasih untuk semuanya. Selamat tinggal dunia)”. Menurut Kasat Polairud Polres Banyuwangi, AKP Subandi, anak buahnya langsung diterjunkan melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB, Sabtu pagi. Area yang disisir masih sebatas Selat Bali. Sampai pukul 10.30 WIB, tubuh Firdan belum ditemukan.
“Belum ketemu, sekarang proses pencarian masih berlangsung. Penyisiran laut menggunakan Kapal Polisi (KP) X 1033 milik Satpolairud Polres Banyuwangi,” beber Subandi.(ari)