Gus Ipul berdialog dengan perajin mengenai produktifitas tahu sehari-hari. Ketua Umum GP Ansor ini juga sempat membanru produksi tahu dengan meniriskan dari dandang masak, lalu mencicipinya. “Rasanya enak dan khas,” ucap Gus Ipul sembari mengunyah tahu takwa.
Perajin tahu mengaku, apabila pasar (market jual) produk mereka selama tidak ada masalah. Tetapi karena produk ini memiliki daya tahan yang tidak lama yaitu, maksimal tiga hari, maka tempat pemasarannya pun hanya sampai di sekitar Kediri saja.
“Saya senang para perajin sudah ada inovasi. Namanya stik tahu, itu pun bertahan selama 15 hari. Kalau nanti diinovasi kemudian lahir turunan-turunan produk-produk lain, pasti akan sangat menarik,” terus Gus Ipul.
Gus Ipul mengajak seluruh elemen untuk mendukung produksi tahu takwa Kediri. “Produk seperti ini sesuatu yang berharga yang dikembangkan. Sekarang masalahnya tinggal inovasi, teknologi dimasukkan, rasanya diperbanyak dengan begitu maka usaha ini akan lebih berkembang,” terus Gus Ipul.
Sentra Kerajinan Tahu Takwa di Kelurahan Tinalan, Kota Kediri ini sudah bertahan selama bertahun-tahun, dengan jumlah pengrajin mencapai puluhan. Mereka mampu menghasilkan produk tahu takwa hingga puluhan ribu potong setiap harinya.
Ini bisa dilihat di Tempat Usaha Kerajinan Tahu Takwa dan Stik ‘Populer’ Gang IV yang dikunjungi Gus Ipul. Sehari perajin mampu memproduksi hingga 6.000 iris/potong. Produk mereka dipasarkan di Kediri dan sekitarnya.(bud)