Lapas Banyuwangi Tidak Seangker Perkiraan Warga “ Ketika Disambangi, Warga Binaan Justru Malah Tersenyum”

Lapas Banyuwangi Tidak Seangker Perkiraan Warga “ Ketika Disambangi, Warga Binaan Justru Malah Tersenyum”

Begitu seriusnya Akbar menggarap berbagai kreativitas warga binaannya, hingga pelaksanaan kegiatan tersebut digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Bahkan aula belakang dan depan dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembinaan kreativitas para warga binaan.

Untuk melaksanakan upayanya meningkatkan kreativitas warga binaan dalam rangka menepis kesan angker penjara, Akbar mengakui tidak akan bisa berjalan tanpa bantuan pihak ketiga. Untung saja, hingga saat ini upaya tersebut sudah mulai berjalan dengan lancar dan baik. Bahkan sudah mulai ada pesanan-pesanan hasil karya warga binaan. Seperti beberapa seni topeng yang sudah mendapat pesanan dari Hotel Aston. “Kemarin ownernya dan managemennya datang dan berminat beli topeng. Kerajinan perahu layar juga nanti kita pasarkan di Grand Watu Dodol. Itu permintaan sudah ada,” ungkapnya.

Dari berbagai hasil kerajinan tersebut, para warga binaan masih belum bisa menerima upah layak. Sebab hingga saat ini pemasaran karya-karya mereka masih belum begitu banyak, walaupun sudah bisa dibilang berjalan. Namun Akbar tetap mengakui kalau pihaknya akan menyisihkan sedikit dari hasil penjualan kerajinan itu untuk uang rokok para warga binaan.

Sementara itu, anggota DPRD Banyuwangi Fraksi Golkar-PAN, H Sugiarto, SE, MSi mengapresiasi kegiatan kreatitas yang ada di LP Banyuwangi. Karena, para warga binaan yang ada didalam cukup sopan dan murah senyum. Apalagi, warga binaan juga mampu membuat berbagai keterampilan.

“Yang membuat mereka (warga binaan) bisa dipandang lebih positif oleh masyarakat. Awalnya mereka tidak mempunya keahlian. Tapi karena rajinya belajar secara otodidak, akhirnya bisa membuat kerajinan, ada membuat topeng, mebel, kapal layar, seni lukis dan lainya,” ungkap lelaki yang jua Ketua DPD PAN Banyuwangi itu. (ari)