Lapas Banyuwangi Tidak Seangker Perkiraan Warga “ Ketika Disambangi, Warga Binaan Justru Malah Tersenyum”

Lapas Banyuwangi Tidak Seangker Perkiraan Warga “ Ketika Disambangi, Warga Binaan Justru Malah Tersenyum”

BANYUWANGI – Berbicara masalah Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama penjara, akan muncul kesan seram, angker dan menakutkan. Apalagi didukung dengan design bangunan LP yang hampir seluruhnya merupakan bangunan lama. Kesan penjara jaman kolonial masih terus melekat dalam pikiran kita, di antaranya adanya penyiksaan terhadap para tahanan.

Kesan negatif dan menakutkan ini sudah harus dihilangkan. Sebab kondisi LP sekarang sudah jauh berbeda dengan keberadaan penjara jaman dulu. Saat ini LP lebih menitikberatkan pada upaya pembinaan terhadap para warga binaannya. Hal itu juga dilakukan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Banyuwangi, Ketut Akbar Herry Achzar. Saat diwawancari, Akbar bersama anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Golkar- PAN, H Sugiarto, SE, MSi.

Dengan melalui pembinaan dan pendekatan hati, Akbar berusaha untuk menghidupkan kreativitas 876 warga binaan dan tahanan yang ada di LP Banyuwangi. Untuk mewadahi berbagai kreativitas warga binaan itu, Akbar bersama seluruh warga binaan sepakat membentuk satu wadah yang diberi nama Kuwung Jeruji Kreatif.

“Kuwung itu pelangi dengan warna yang cukup indah. Jadi kami berharap, kebaikan yang walau hanya sedikit, yang ada di warga binaan, akan kita gali dan kita munculkan untuk menepis hal yang negatif,” tuturnya.

Keberadaan wadang Kuwung Jeruji Kreatif itu, tambahnya, sebagai wadah untuk menyampaikan berbagai pembinaan kemandirian dan kepribadian. Pembinaan kemandirian berhubungan dengan segala kreativitas keterampilan warga binaan, di antaranya yang sudah mulai berjalan adalah meuble, seni ukir, topeng, dan kesenian. Sedang untuk pembinaan kepribadian berkisar tentang kegiatan keagamaan, baik Islam, Nasrani, Hindu, Budha. Tidak lepas juga pembinaan tentang wawasan kebangsaan. “Konsepnya sosialisasi dan arahan-arahan. Nanti ke depannya kami akan kerja sama dengan Untag,” katanya.

Khusus untuk kegiatan pembinaan refresing, LP Banyuwangi telah membentuk 5 kelompok musik yang dimainkan seluruhnya oleh warga binaan. Kelimanya adalah musik Hadrah, Band Kapuk, Jeruji Akustik, Angklung Jeruji, dan Reage Jeruji.”Semuanya sudah berjalan dan karya-karyanya sudah dimunculkan oleh warga binaan,” aku Akbar..