Amandemen statuta PSSI selanjutnya adalah terkait pengembangan sepak bola usia muda. PSSI tak ingin pengembangan sepak bola tak hanya berhenti di level Asprov dan klub. Ke depannya, PSSI akan menambahkan satu pasal lewat lembaga yang terafiliasi. Dan mereka harus teregristrasi meski statusnya bukan anggota.
Struktur voter juga menjadi salah satu topik dalam perubahan statuta. Untuk ke depannya, jumlah voter ditetapkan menjadi 18 klub dari Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, delapan klub Liga 4, dan ada rancangan 34 lembaga dari Asprov serta asosiasi futsal, sepak bola wanita, pelatih, dan wasit.
Sekali lagi, PSSI kembali menegaskan bahwa Asosiasi Pemain Indonesia (API) tidak termasuk voter PSSI. Hal ini sudah ditetapkan sejak KLB PSSI di Bandung, Januari 2017. PSSI mengikuti bagaimana hubungan yang dilakukan FIFA dan FIFpro. Jadi hubungan antara PSSI dan API hanya dalam plafon MoU. “Dan yang terakhir adalah penetapan terkait perubahan dari 17 Komite Tetap menjadi 12 Komite Tetap.
Sekadar informasi, Kongres 2018 juga mencatatkan sejarah karena dihadiri seluruh peserta yang hadir di Kongres Ancol dan Bandung. Usai penjabaran mengenai perubahan statuta yang dibacakan oleh Joko Driyono, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi langsung mengesahkan KLB ini yang ditandai dengan mengetuk palu. (nov)