Pada tanggal 23 September 2023 penulis menerima telfon dari seorang teman yang bernama Sandy Irawan atau yang lebih akrab disapa “Shandy Gibol” untuk minta ketemuan di salah satu restoran cepat saji di daerah Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Kebetulan waktu itu penulis memang berniat menonton pertandingan Liga 2 antara Deltras vs Gresik United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sehingga mampir dulu untuk sekedar diskusi soal persepakbolaan nasional dan dunia dengan Shandy Gibol ini. Di tengah obrolan, disampaikanlah niat Shandy yang ingin mendamaikan atau mempersatukan Suporter Persebaya dengan Arema. Akhirnya kami diskusi mencari cara perdamaiannya lewat siapa dan dengan event apa. Awalnya kami ingin meminta bantuan Ahmad Riyadh (Ketua Asprov PSSI Jatim), tetapi karena kami takut mengganggu kesibukan beliau akhirnya penulis teringat seorang kolega yang masih ada hubungan saudara dengan penulis, yaitu Anto Baret.
Namun karena penulis tidak menyimpan nomor WA Anto Baret, penulis harus menghubungi Rosyid (Ketua Aremania Parahyangan) yang juga sahabat Anto Baret. Kebetulan juga anak dari Rosyid yang bernama Gilang adalah sahabat penulis di dalam dunia pekerjaan. Penulis lalu menelfon Rosyid (dispeaker) didengarkan oleh Shandy Gibol, dalam telfon tersebut Rosyid mengatakan bahwa Anto Baret siap mendukung perdamaian antara suporter Persebaya dan Arema.
Bak gayung bersambut, malam harinya kita langsung mengumpulkan teman-teman komunitas Radio Bonek untuk menyampaikan niat Shandy Gibol dan penulis untuk mendamaikan atau menyatukan Suporter Persebaya dan Arema (Bonek dengan Aremania). Namun sebelum diskusi siang itu diakhiri, penulis dan Shandy berfikir untuk event ini siapa yang mendanai. Lalu terbersitlah teman Shandy yang bernama Frangky Chandra. Frangky ini teman lama Shandy yang sudah 10 tahun tidak ketemu, kemudian ketemu lagi waktu FIFA Match Day Indonesia vs Palestina di GBT. Waktu itu Frangky mengatakan silahkan dibuatkan kegiatan sosial nanti dia yang akan membiayai.
Shandy dan penulis semakin bersemangat untuk mewujudkan konsep perdamaian antara Bonek dan Aremania ini. Disusunlah sebuah Panitia Kecil “Suporter Pecinta Persebaya” dengan Frangky sebagai Pembina, Shandy sebagai Ketua dan penulis sebagai sekretarisnya. Di tengah rapat malam harinya ada Ketua Bonek Jabodetabek hadir yang bernama Mohammad Khoiron atau lebih akrab disapa Abah Khoiron Dyer yang didapuk sebagai Penasehat. Kemudian dirancang juga susunan acara untuk event perdamaian Bonek-Aremania.
Konsep awalnya adalah menggelar Exhibition Match antara Legenda Persebaya/Arema/Tokoh Suporter Persebaya/Arema vs Stakeholder Sepakbola (Presiden FIFA/Ketua Umum PSSI/Walikota Surabaya/Walikota Malang/Bupati Malang) dengan dihadiri oleh Suporter Persebaya dan Arema di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya beberapa saat sebelum Kick Off Piala Dunia U-17. Namun konsep ini ditolak oleh Pembina dan Penasehat karena pastinya Stadion GBT akan steril menjelang Piala Dunia U-17.
Akhirnya konsep kita rubah menjadi Mengundang Anto Baret datang ke Surabaya pada tanggal 22 November 2023 dan Nribun Bareng Suporter Persebaya & Arema pada Pembukaan Piala Dunia U-17 tanggal 10 November 2023. Dihubungilah Anto Baret untuk datang ke Surabaya. Karena belum saling mengenal satu sama lain dan demi menunjukkan keseriusan Suporter Persebaya untuk berdamai maka Shandy bersama Abah Khoiron Dyer berangkat ke Jakarta untuk menemui Anto Baret.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan dan ternyata memiliki misi dan persepsi yang sama maka Anto Baret setuju untuk datang ke Surabaya pada tanggal 22 Oktober 2023 tepat pada Hari Santri Nasional atau Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari ketika melawan tentara Sekutu.
Ketika Anto Baret datang ke Surabaya secara tiba-tiba datang 2 orang ibu dari keluarga korban Kanjuruhan ke tempat pertemuan di Hotel Elmi. Sambil menahan tangis, sang ibu menceritakan kisah meninggalnya sang anak di Stadion Kanjuruhan. Sontak seluruh suporter Persebaya dan suporter Arema yang hadir pada saat itu tak kuasa menahan air mata mendengar cerita dari sang Ibu. Dan yang membuat kita tercengang adalah ternyata kakek dari sang korban adalah seorang Bonek Sejati. Semua yang hadir pada saat itu langsung bersepakat bahwa Perdamaian antara Suporter Surabaya dan Malang harus segera diwujudkan.
Cukup sampai disini yang namanya rivalitas buta. Permusuhan ini hanyalah akan membawa korban-korban berikutnya entah dari Surabaya atau dari Malang. Setelah pertemuan tanggal 22 Oktober malam, maka keesokan harinya kami mengantar salah satu Suporter Arema yang ikut menginap di Hotel Elmi bersama Anto Baret sambil mengantarkan Anto Baret ke Bandara Juanda karena beliaunya harus pulang ke Jakarta.