NGAWI (Wartatransparansi.com) – Dampak kekeringan ektrem menyebabkan penduduk dusun boanbarat dan boantimur Desa Sumberbening Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi mengalami krisis air bersih. Kekeringan di desa tersebut memasuki bulan ke empat.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur di bawah kepemimpinan H Imam Utomo S meninjau desa tersebut sekaligus melakukan bantuan sosial berupa pembagian sembako dan melihat pelaksanaan operasi penyaluran air bersih yang dilakukan sejak tiga bulan terakhir.
Untuk melayani kebutuhan air bersih di desa itu PMI Jawa Timur menerjunkan satu unit truk tangki air dengan kapasitas 5000 liter. Sedangkan bantuan operasional diterima ketua PMI Kabupaten Ngawi Ir. Budi Sulistyono. “Kami kolaborasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kab. Ngawi,” tandas Imam Utomo di Ngawi, Senin (2/10/2023)
Saat itu Imam Utomo didampingi Sekretaris Edi Purwinarto, Kabid pelayanan Kesehatan dr. Harsono (mantan bupati Ngawi), kabid penanggulangan bencana Eddy Indrayanan, Ka Markas Dwi Suyanto, Kabid HumasTurmudzi, Bupati Ngawi Onny Harsono dan beberapa staf serta pengurus PMI Kab. Ngawi.
Desa Sumberbening berada di Tengah hutan Jati. Untuk menuju ke lokasi diperlukan waktu 40 menit dari jalan kabupaten. Hanya saja, sepanjang jalan kondisinya berbatuan sehingga kendaraan tidak bisa melaju dengan cepat, jalanya-pun hanya cukup satu kendaraan. Desa Sumberbening termasuk desa terpencil di Ngawi.
“Krisis air bersih di Ngawi ini sebenarnya tidak separah di Bangkalan, Sampang, Bondowoso, Situbondo, Blitar atau Malang dimana jarak dengan sumber air mencapai 7 km lebih, sedangkan di Ngawi hanya 3 km. Warga juga sudah membangun bak penampungan permanen. Jadi disini hanya tinggal membangun saluran saja menuju rumah rumah penduduk,” tegas Imam Utomo.