Mulai 10 Maret, ASN Pemkot Surabaya Wajib Gunakan Transportasi Umum 

Mulai 10 Maret, ASN Pemkot Surabaya Wajib Gunakan Transportasi Umum 
Mulai 10 Maret 2023, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, diwajibakan untuk menggunakan transportasi umum. Mulai dari layanan Suroboyo Bus, Bus Trans Semanggi, maupun angkutan feeder pada setiap hari Jumat.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Mulai 10 Maret 2023, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, diwajibakan untuk menggunakan transportasi umum. Mulai dari layanan Suroboyo Bus, Bus Trans Semanggi, maupun angkutan feeder pada setiap hari Jumat.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi, menyusul diresmikannya pengoperasian 52 unit angkutan feeder, pada Kamis (2/3/2023) kemarin.

“Mulai minggu depan ASN ini akan memberikan contoh, kalau kita sudah punya transportasi umum baik itu feeder maupun bus. Nanti dari kartunya ASN itu akan nge-tap masuk di titik mana, naik disitu. Ini juga termasuk Wali Kota, tidak boleh kalau naik motor, terus kemudian parkir tempat lain,” tandas Eri, Jumat (4/3/2023).

Terkait peluncuran 52 unit angkutan feeder,  sebagai upaya Pemkot Surabaya untuk melanjutkan penyediaan angkutan umum yang dapat menjangkau lingkungan yang belum terlayani oleh Suroboyo Bus maupun Bus Trans Semanggi Surabaya.

Angkutan feeder bernama Wira Wiri Suroboyo tersebut, tersedia di lima rute layanan perjalanan. Di antaranya, Terminal Benowo – Tunjungan, Puspa Raya – HR Muhammad, SWK Penjaringan Sari – Gunung Anyar, PNR Mayjend Sungkono – Embong Wungu, dan Terminal Intermoda Joyoboyo – Terminal Bratang – Kedung Asem.

Pembayaran angkutan feeder menggunakan sistem pembayaran non tunai, yakni melalui kartu elektronik maupun Qris.

“Alhamdulilah feeder Kota Surabaya yang diprakarsai oleh Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya untuk mengurangi kemacetan, akhirnya bisa terwujud feeder yang ada di 5 rute dan ini sudah lama bahas. Nanti insya Allah akan bertambah jadi 7 rute,” kata Eri.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Dishub Jatim untuk mengoneksikan angkutan feeder dengan kota penunjang Surabaya. Seperti, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

“Surabaya Raya ini akan ramai, ketika pagi itu orang masuk Surabaya, ketika sore arah keluar kota surabaya juga macet. Sehingga itu yang akan kita koneksikan dan insya Allah dengan kadishub provinsi juga ada connecting dengan feeder maupun Bus Surabaya, dengan harapan bisa menjadi alternatif mengurangi kemacetan di Kota Surabaya,” ujarnya.

Sedangkan untuk rencana penambahan dua rute perjalanan angkutan feeder, Eri mengaku, jika hal ini tengah dikaji oleh jajaran Dishub Surabaya bersama Komisi C DPRD Kota Surabaya.