CIANJUR (WartaTransparansi.com) – Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengabitkan jatuhnya puluhan korban jiwa. Bupati Cianjur, Herman Suherman menyampaikan korban meninggal sementara ini sudah menembus 44 orang. “Yang meninggal sudah 46 orang, luka-luka di atas 700 orang. Ada 70 persen alami luka berat,” kata Herman dihubungi , Senin (21/11).
Herman menjelaskan, puluhan korban meninggal dunia itu diakibatkan karena tertimpa bangunan. “Tertimpa bangunan,” ungkap Herman. Meski demikian, Herman belum bisa menjelaskan berapa banyak bangunan yang roboh akibat gempa tersebut. “Belum bisa masih didata,” ucap Herman.
Herman mengungkapkan, saat ini kondisi listrik di wilayah terdampak bencana masih padam. Dia menyebut, warga membutuhkan alat penerangan bantuan usai terjadinya gempa. “Listrik mati, harus ada sentra penunjang, listrik masih mati di kota, ini yang terdampak di kota,” ujar Herman.
Sementara jalur yang menghubungkan Cipanas menuju Cianjur terputus akibat longsor usai gempa. Ia juga menyebut delapan mobil yang tertimpa longsor. Saat ini tim PUPR dan BPBD mengarah ke lokasi longsor untuk mengevakuasi mobil yang tertimbun. “Ya, barusan diinfokan jadi mobilisasi dari Cianjur ke Cipanas terputus,” ujar Herman, Senin (21/11).
KBO Satlantas Polres Bogor, Inspektur Satu Ketut Laswarjana mengungkapkan, saat ini Polisi Lalu Lintas pun memberlakukan diskresi dengan memutar balik kendaraan agar tidak melintas di lokasi longsor. “Betul terjadi longosor, namun masuk wilayah Cianjur. Itu di Cugenang, jalur puncak menuju Bogor kalau dari Cianjur. Namun begitu, kami melakukan antisipasi dengan memutar balik kendaraan yang menuju Cianjur,”ungkapnya