BANYUWANGI (WartaTransparansi.com) – DPD Partai Golkar Banyuwangi mendorong agar kesenian Jaranan Buto atau Kuda Lumping diusulkan jadi warisan budaya tak benda atau intangible culture heritage (ICH) kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.
Dorongan tersebut disampaikan Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Ruliyono saat menggelar kesenian jaranan tersebut di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Minggu (31/7/2022).
Ruli menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan surat kepada DPP Partai Golkar yang ditembuskan kepada DPD Partai Golkar Provinsi Jatim.
“Untuk bersama-sama dalam rangka mendaftarkan kesenian tradisional Jaranan Buto ini ke UNESCO melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendy,” kata Ruli.
Pihaknya tidak ingin kesenian tradisional jaranan tersebut diklaim oleh negara lain, seperti kesenian Reog Ponorogo yang sebelumnya pernah diklaim oleh Malaysia namun gagal karena ada perlawanan dari masyarakat Indonesia.
“Harapan kita kesenian Kuda Lumping atau Jaranan Buto ini juga didaftarkan di UNESCO. Karena Malaysia sudah ancang-ancang bahwa Kuda Lumping adalah seni asli mereka,” tutur Ruli.
Ruli yang juga Wakil Ketua DPRD kabupaten Banyuwangi juga berharap Pemerintah Indonesia termasuk masyarakat di tanah air secara proaktif dalam rangka melestarikan, membina, dan mengembangkan kesenian tradisional.
Salah satunya mengusulkan kesenian tradisional Jaranan Buto di UNESCO, sehingga terdaftar menjadi kekayaan budaya tak benda asli Indonesia, bukan negara lain.