Jakarta (WartaTransparansi.com) – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta pada Kamis menyelenggarakan aktivasi Cikini Walking Tour sebagai bagian dari program pengembangan wisata berbasis kawasan.
Program tur wisata tersebut berkolaborasi bersama BUMD PT Jakarta Tourisindo atau Jakarta Experience Board (JXB) dengan mengundang asosiasi agen wisata.
Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Disparekraf DKI Jakarta Hari Wibowo mengatakan kegiatan kali ini masih dalam tahap percobaan. Rencananya, Disparekraf akan meluncurkan dan membuka Cikini Walking Tour untuk masyarakat luas dalam waktu dekat.
“Sementara masih ini dulu. Kami juga melihat kebijakan dari pusat, bagaimana nanti Natal dan Tahun Baru untuk menyikapinya. Tapi yang jelas, Jakarta sudah siap untuk bangkit dan bergerak ke depan,” kata Hari saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis.
Hari mengatakan Cikini Walking Tour bermula dari tumbuhnya minat masyarakat berwisata di Cikini, terlebih kawasan ini telah ditopang dengan infrastruktur yang mumpuni.
Menurutnya, kawasan Cikini menyimpan banyak keunikan destinasi sejarah yang dapat dijelajahi wisatawan lokal dan mancanegara. Program Cikini Walking Tour akan membawa para wisatawan menjelajah mulai dari Gedung Joang ’45, Taman Ismail Marzuki, Bakoel Koffie, Es Krim Tjanang, Roti Tan Ek Tjoan, Rumah Ahmad Soebardjo, hingga ke rumah peninggalan pelukis terkenal Raden Saleh.
“Banyak yang spesial sebenarnya di sini. Ada Bakoel Koffie, beberapa tempat wisata kuliner baru di kawasan Cikini. Ada rumah bapak alm. Ahmad Soebardjo, Menteri Luar Negeri pertama, itu juga menarik, rumahnya sangat besar,” katanya.
Menurut Hari, Cikini Walking Tour telah disiapkan sejak September dengan mengundang agen wisata dan pelaku industri perhotelan, khususnya di kawasan Cikini, untuk mematangkan konsep wisata tur yang akan diluncurkan.