Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com)
(Sehimpun Puisi “Bicara yang Baik-Baik” Dirut RRI)
Pengantar dalam “Bicara yang Baik-Baik”, menabur kecintaan dan memberi sebuah harga begitu punya marwah, memberi arti begitu tinggi tentang goresan puisi sebagai pesan melawan korupsi.
Dengan background perwira polisi hingga mendapat kepercayaan sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, jenderal bintang tiga ini mengantar dengan kalimat begitu memaknai kehidupan sang penyair penyiar ini dalam pergulatan berbangsa dan bernegara. Begitu memberi harga bermarwah dengan stempel ke-Bhineka-an.
“… saya menikmati puisi-puisinya. Puisi M. Rohanudin sarat dengan ungkapan kecintaan kepada keIndonesiaan dan keBhinekaan.
Seketika KITA mendengar puisi beliau seketika itu pulalah KITA diingatkan, digelorakan kembali semangat kebangsaan dan cinta tanah air”.
Firli —panggilan Komjen. Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si—, begitu mempesona mengantar karya santra anak bangsa dari pulau Madura, bukan sekedar memberikan apresiasi sekaligus penghargaan atas buku kumpulan sajak dan puisi saudara M. Rohanudin, “Bicaralah yang Baik-Baik”. Tetapi mampu mengungkapkan perasaan sebagai penikmat puisi kebangsaan dari balik studi radio. Syarat dengan pesan sama-sama berikrar tentang perlawanan totalitas membungkam “amuk korupsi”. Mengabdi sebagai bagian mendarmabaktikan untuk negeri.
“Saya harus mengungkapkan perasaan saya bahwa Semangat para pendengar dipastikan menggelora. Saya pernah manggung bersama M. Rohanudin dalam Kenduri Puisi dan Puisi versus Korupsi. Ada beberapa puisi M. Rohanudin yang didedikasikan untuk pemberantasan korupsi bagi Indonesia yang lebih bermartabat.