Jember  

Migrant Awards 2025, Penghargaan Bagi Tokoh Inisiator Beasiswa Anak Pekerja Migran Indonesia

Migrant Awards 2025, Penghargaan Bagi Tokoh Inisiator Beasiswa Anak Pekerja Migran Indonesia
Bupati Fawaid (tengah) saat menerima penghargaan Migrant Awards 2025,bersama tokoh inisiator perubahan  di Indonesia

JEMBER, Wartatransparansi.com – Peringatan International Migrants Day atau Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) 2025 menjadi momentum reflektif atas perjalanan panjang jutaan pekerja migran Indonesia yang berjuang jauh dari tanah air demi keluarga dan masa depan yang lebih baik. Mengusung tema “Satu Cahaya, Ribuan Kisah: Solidaritas Migran untuk Kemanusiaan”,

Peringatan ini menegaskan pentingnya penghormatan terhadap martabat, hak, serta kesejahteraan pekerja migran dalam bingkai solidaritas global.

Dalam rangkaian acara tersebut, digelar Migrant Awards 2025 yang memberikan apresiasi kepada tokoh, lembaga, dan inisiatif yang dinilai berkontribusi nyata bagi perlindungan serta pemberdayaan pekerja migran Indonesia.

Salah satu penghargaan  tersebut diberikan kepada Gus Fawait sebagai Tokoh Inisiator Beasiswa Anak Pekerja Migran Indonesia.

Acara berlangsung di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Kamis, 18 Desember 2025, dan dihadiri oleh jajaran pemerintah, perwakilan komunitas migran, organisasi masyarakat sipil, serta keluarga pekerja migran dari berbagai daerah.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas ikhtiar yang konsisten dalam membuka akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia, kelompok yang kerap luput dari perhatian meski memikul beban pengorbanan yang besar.

Dalam pernyataannya, Gus Fawait menyampaikan rasa syukur dan haru atas amanah yang diterimanya.

“Alhamdulillah, amanah ini kami terima dengan penuh rasa syukur. Penghargaan sebagai Tokoh Inisiator Beasiswa Anak Pekerja Migran Indonesia ini kami terima dari Kepala BP2MI Republik Indonesia bukan sebagai capaian pribadi, melainkan sebagai pengingat akan tanggung jawab yang lebih besar,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut didedikasikan sepenuhnya untuk para pekerja migran Indonesia beserta keluarga mereka, terutama anak-anak yang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih cerah. “Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh pekerja migran Indonesia dan keluarga mereka. Beasiswa ini adalah bentuk ikhtiar agar anak-anak PMI tetap bisa bermimpi tinggi dan meraih cita-cita, meski orang tua mereka harus berjuang jauh dari tanah air,” lanjutnya.

Menurut Gus Fawait, pendidikan merupakan cahaya harapan yang mampu memutus rantai keterbatasan dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih adil. Karena itu, inisiatif beasiswa ini diharapkan menjadi jembatan bagi anak-anak pekerja migran agar tetap memiliki kesempatan yang setara dalam menatap masa depan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan kepercayaan dan menjalin kolaborasi dalam mewujudkan program tersebut.

“Terima kasih atas kepercayaan dan kolaborasi semua pihak. InsyaAllah, ikhtiar ini akan terus kami lanjutkan demi menghadirkan keadilan pendidikan dan sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan Jember Baru, Jember Maju,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti menegaskan bahwa penghargaan yang diterima Gus Fawait memiliki nilai strategis secara nasional.

“Gus Bupati Fawait tercatat sebagai satu-satunya bupati di Indonesia yang menerima penghargaan dalam ajang ini. Selain beliau, penghargaan hanya diberikan kepada satu kepala daerah tingkat provinsi,” kata Yuliana.

Menurutnya, capaian tersebut tidak terlepas dari kebijakan afirmatif Pemerintah Kabupaten Jember yang secara khusus menyediakan kuota beasiswa bagi anak pekerja migran.

“Dalam program beasiswa Pemkab Jember, kuota tidak hanya dialokasikan untuk santri, kelompok tidak mampu, serta guru ngaji dan pendidik agama, tetapi juga secara eksplisit diperuntukkan bagi anak-anak pekerja migran. Ini menjadi bentuk keberpihakan yang nyata dari bupati,” ujarnya.

Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga seruan moral bahwa di balik setiap kisah migrasi terdapat harapan, pengorbanan. (*)

Penulis: Sugito