BANJARMASIN,KALSEL (Wartatransparansi.com) – Pemerinatah Provinsi Jawa Timur melakukan misi dagang dan investasi di Banjarmasin dengan menggelar pameran yang menampilkan berbagai produk Jawa Timur.
Hasilnya berhasil mencatatkan kenaikan transaksi dari Rp 147,31 miliar pada tahun 2022 menjadi transaksi Rp 1.661.131.683.000 pada tahun 2025. Ini menjadi yang tertinggi sejak 2019 kepemimpinannya Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Adapun produk Jawa Timur yang paling diminati dalam transaksi ini meliputi telur daging ayam dan turunannya, ternak sapi dan kambing, kopi, alat peraga edukasi, pakan ikan dan pakan ternak, Buah apel dan jeruk, rokok, peralatan dapur MBG, rempah, pupuk, produk fashion, bahan bangunan (baja ringan), benih tanaman pangan dan hortikultura, mesin las dan peralatan, dan Liquid brown sugar dan minyak curah.
Adapun dari Kalimantan Selatan, Jawa Timur banyak melakukan pembelian komoditi antara lain arang halaban, hasil perikanan, Veneer kayu, Arang batok kelapa, Frozen food, Bandeng, patin, udang, dan Kayu bulat hutan hak (budidaya).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskansebagian besar transaksi tersebut merupakan penjualan produk Jawa Timur. Selama ini sekitar 95 persen penjualan dari Kalsel berupa batubara. Namun, transaksi Rp1,661 triliun kali ini tidak termasuk batubara.
“Yang tercatat justru produk lain, misalnya arang halaban yang pasarnya luar biasa. Biasanya kita hunting arang batok kelapa, tapi ternyata di Kalsel ada buyer yang bertemu trader arang halaban. Selain itu, ada juga transaksi rempah, kopi hingga pakan ikan dan pakan ternak yang cukup besar diambil dari Jawa Timur,” jelasnya.
Kopi asal Jawa Timur menjadi salah satu komoditas yang banyak dibeli Kalsel dengan nilai mencapai Rp 65 miliar, sementara produk pakan ikan dan ternak juga menempati posisi signifikan dalam transaksi kali ini.
“Intinya, ini adalah proses saling menguatkan, saling melengkapi. Jika ke depan kita bertemu dengan pasar ekspor, maka nilai tambah bisa kita raih bersama-sama,” jelasnya.
Dari total transaksi yang ada, tercatat sepuluh komitmen transasksi tertinggi yang ditandatangani diantaranya kerja sama antara Asosiasi Pelaku Usaha Produk Peternakan Jawa Timur (Mojokerto) – Jual 3.054 ton telur & 15.761 ton daging ayam kepada Asosiasi Pelaku Usaha Produk Peternakan Kalimantan Selatan (PT Primafodd International) senilai Rp 1,06 triliun.