BANYUWANGI, WartaTransparansi.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran RakabumingI panen dan tanam tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin (23/6).
Turut didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta perwakilan petani, panen tebu juga dirangkai dengan kegiatan penanaman tebu bersama sebagai langkah menjaga keberlanjutan produksi.
Gubernur Khofifah menyampaikan, kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung program swasembada pangan khususnya gula.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendampingi Bapak Wapres, Bapak Mentan dan seluruh stakeholder bisa memanen sekaligus menanam kembali tebu di Jolondoro. Ini menegaskan komitmen kita bersama untuk menjadikan Jatim sebagai pionir swasembada gula dan pelopor ketahanan pangan nasional,” kata Khofifah
“Dan jika nasional bertekad swasembada gula, maka dengan optimisme produktivitas yang tinggi setiap tahunnya, kami nyatakan Jatim siap untuk mewujudkan swasembada gula nasional dari Jatim,” imbuhnya.
Kebun Jolondoro ini memiliki luas lahan 405 hektare dengan target produktivitas rata-rata 106 ton per hektare. Kebun ini menanam dua varietas tebu unggulan, yakni BL dan HMW, yang terkenal memiliki potensi hasil tinggi serta adaptasi lingkungan yang baik.
Khofifah menyebutkan, tingginya produktivitas di kebun tebu Jolondoro menjadi salah satu pengungkit dalam menjaga dominasi Jatim sebagai sentra produksi gula nasional.
“Kami optimis produktivitas tebu Jatim tahun ini akan lebih tinggi dan mampu
melampaui target,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, selain padi, salah satu kekuatan terbesar Jatim sebagai lumbung pangan nasional adalah dari komoditas tebu.
Data tahun 2024 menunjukan, produksi tebu di Jatim yang digiling di pabrik gula mencapai 16,69 juta ton dari total 238.135,6 hektare lahan tebu.
Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih dengan rata-rata rendemen 7,58 persen. Sementara produksi gula nasional di tahun 2024 adalah sebanyak 2.465.514 ton.
Sedangkan untuk kebutuhan gula Jawa Timur sendiri per tahun mencapai 281.397 ton. Yang artinya Jatim surplus gula sebesar 997.526 ton.
“Artinya, kontribusi Jatim bagi pasokan gula nasional stabil di kisaran 50 persen setiap tahun. Ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa swasembada gula akan dimulai dari Jatim,” ungkapnya.
Tingginya produktivitas gula juga ditopang oleh banyaknya pabrik gula di Jatim. Saat ini, ada 29 pabrik gula yang tersebar di 16 kabupaten/kota, antara lain Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.