MOJOKERTO – Walikota Mojokerto Ika Puspitasai mewanti-wanti semua Kepala Sekolah (KS) tingkat SD hingga MAN se Kota Mojokerto jangan ada yang bermain praktik pungli (pungutan liar) saat pendaftaran murid baru (SPMB) 2025. Peringatan keras ini merupakan komitmen Pemkot Mojokerto terus memperkuat dalam menciptakan sistem pendidikan yang bersih dan berintegritas.
“Saya tegaskan bahwa tidak boleh ada celah sedikit pun untuk praktik pungli dalam proses penerimaan murid baru tahun 2025 di Kota Mojokerto. Kalau ada temuan terkait praktik pungli lihat sendiri resikonya nanti,”tegas Walikota di konfirmasi usai memberikan pengarahan pengelola sekolahan tingkat SD hingga MAN, di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Selasa, (3/6/2025).
Ning Ita panggiln akrabnya Walikota Mojokerto di hadapan para Kepala Sekolah, Komite, dan Operator Aplikasi SPMB tingkat SD hingga MAN se kota Mojokerto memperingatkan dan melarang keras adanya praktik pungutan liar dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025.
Dijelaskan Kota Mojokerto mencatat Indeks Integritas Pendidikan (IIP) sebesar 71,64, angka yang melampaui rata-rata nasional (69,50) dan provinsi Jawa Timur (70,80). Dengan skor tersebut, Kota Mojokerto berada pada level 2 dengan kategori korektif, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam penguatan nilai-nilai integritas di lingkungan pendidikan.
Ning Ita menjelaskan bahwa IIP ini diukur berdasarkan tiga dimensi penting, yakni pembentukan karakter integritas peserta didik, pengembangan lingkungan sekolah berbasis antikorupsi, serta identifikasi risiko korupsi dalam tata kelola pendidikan.
“Indeks integritas pendidikan harus kita optimalkan, mana yang kurang harus kita dorong dan perbaiki,” tutur Ning Ita.
Ning Ita mengajak seluruh elemen pendidikan untuk bersinergi mewujudkan visi besar Kota Mojokerto menjadi kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan.
“Di sini ada tujuan-tujuan besar yang ingin kita capai—bagaimana Kota Mojokerto bisa bersaing di tingkat regional bahkan nasional. Untuk itu, kita butuh SDM yang unggul dan berkarakter, serta sistem pendidikan yang bersih dari praktik korupsi,” pungkas Walikota Mojokerto.