SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Aliansi Jatim Melawan menggelar aksi di depan gedung DPRD Jawa Timur, Selasa (5/5/2025). Sejumlah aktivis dari berbagai kampus ini, membawa isu pendidikan, May Day, lingkungan dan agraria.
Dean, Bidang Kementrian Luar Negeri BEM Unisa menyampaikan, mahasiswa menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah.
“Kami menilai adanya kimersialisasi pendidikan dijadikan kampus sebagai ladang bisnis. Biaya kuliah melonjak, jalur mandiri ekskulusif, dan skema student loan yang menyulut jeratan utang pendidikan seumur hidup,” kata Deon.
Lanjut Deon, massa mahasiswa dari BEM juga mendorong KIP yang tidak tepat sasaran. “Banyak mahasiswa tidak mampu terakses bantuan. Aksebilitas pendidikan bagi penyandang disabikitas masih sangat minim, kampus belum inkkusif,” sebutnya.
Aksi mahasiswa juga mendorong pemerintah menghapus sistem outaourcing dan kontrak berkepanjangan. Sehingga buruh rentan diberhentikan sewaktu-waktu tanpa perlindungan yang layak.
“Naikkan UMR secara adil dan layak. Sebab upah tidak mencerminkan kebutuhan hidup layak buruh dan kekuarganya,” terang dia.
Dalam aksi Aliansi Jatim Melawan, mendapat penjagaan ketat dari kepolisian. Tidak kurang dari 50 an massa terhalang pagar berduri didepan pintu masuk gedung DPRD Jatim.
Orator aksi menyampaikan aspirasi, meski aksi mereka belom direspons wakil rakyat Jawa Timur. Sebab anggota DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja ke Kediri, Jakarta dan Sidoarjo.(*)