Makassar – Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), salah satu kekuatan di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin yang ditugaskan di desa dan kelurahan, untuk meredam serta menangkal penyebaran informasi bohong atau hoax.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada Babinsa wilayah Kodam XIV Hasanuddin di Balai Prajurit Jenderal Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
“Hoax atau kabar bohong berasal dari media sosial, yang seperti itu harus mampu diredam. Jangan sampai fakta yang tidak benar bisa membuat masyarakat resah,” tegas Presiden.
Menurut Presiden, di tengah banyaknya beredar hoax di tengah masyarakat, upaya peredaman harus maksimal, agar tidak terjebak dalam politik adu domba dan Babinsa dibebani tugas untuk meluruskan informasi bohong tersebut serta melihatnya dengan logis. tegas Presiden sebagaimana di kutip Antara
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengambil contoh pada dirinya mendapat serangan hoax dikaitkan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan penyebaran foto-foto beredar di media sosial. Awalnya tidak digubris, namun belakang rakyat mulai terpengaruh.
“PKI itu dibubarkan tahun 1965, lantas saya baru lahir 1961, saya waktu itu kan baru umur empat tahun, lah masa sudah jadi orang dewasa, fotonya pun saya disandingkan dengan Aidit pimpinan PKI di gambar ini. Tentu ini membuat saya merasa sedih,” ungkapnya sambil menujukkan foto yang dimaksud saat ditampilkan di layar.