Kali Wrati Rendam 1500 Rumah Di Kedungringin Pasuruan

Kali Wrati Rendam 1500 Rumah Di Kedungringin Pasuruan
Kades Kedungringin mensurvey jalan desa yang terendam air bersama petugas 

PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Ribuan rumah warga yang berada di Desa Kedungringin,Kecamatan Beji, Kab.Pasuruan terendam banjir, akibat luapan sungai wrati yang tidak dapat menampung debit air kiriman dari wilayah Kecamatan Pandaan,Prigen dan Gempol lantaran hujan deras.

Banjir yang menggenangi rumah warga dan jalan desa tersebut, setidaknya telah berlangsung sejak Minggu malam(4/2/24) dan hingga Selasa malam (6/2/24) belum menunjukan penurunan debit air. Bahkan pagi ini Rabu (7/2/24) cuaca di wilayah Pasuruan khususnya pada kecamatan Pandan,Prigen,Gempol,Beji dan Bangil terlihat mendung tebal serta berpotensi hujan.

Akitvitas warga di desa Kedungringin khususnya pada 7 dusun yakni Gersikan, Kedungringin selatan, tengah, utara, Ngampel dan Balungrejo terganggu. Bahkan 2 dusun desa setempat yaitu dusun Balungrejo dan Kedungringin Tengah air luapan sungai wrati mencapai ketinggian pinggang orang dewasa atau 1meteran.

Pihak Pemdes Kedungringin bersama BPBD, Dinsos Kab.Pasuruan dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) bergerak membantu warga terdampak. Dapur umum didirikan guna menyuplai kebutuhan makan warga yang rumahnya terendam banjir.

Menurut keterangan Kades Kedungringin Rizky Wahyuni,” sejak Senin pagi (5/2/24) kami Pemdes Kedungringin telah mendirikan Posko Bantuan dan Dapur Umum untuk mensuplai kebutuhan pangan warga,”tegasnya.

“Akibat banjir awal Februari 2024 ini setidaknya ada 1500rumah warga yang terdapat pada 7 dusun yang terendam banjir, dengan ketinggian air 50cm hingga 1 meteran. Setiap hari petugas dapur umum dari pihak Tagana dan warga, menyediakan nasi bungkus sebanyak 4500 terbagi pada pagi,siang dan malam. Adapun logistik dapur umum itu sendiri dari dana taktis desa juga dari BPBD,Dinsos dan bantuan dari sejumlah pihak.

Khusus untuk mengantisipasi anak-anak berangkat dan pulang sekolah, pihak Pemdes sendiri dibantu perahu karet dari BPBD Kab.Pasuruan dan BBWS,”terang Kades Kedungringin.

Sementara itu ditempat terpisah Ketua DAS Wrati Henry Sulfianto, berharap pada pihak pemerintah agar segera menuntaskan normalisasi dan pembersihan sungai wrati yang menjadi cikal bakal banjir tahunan yang terjadi di 2desa di kecamatan Beji yakni Desa Kedungringin dan Kedungboto.

“Akar permasalahan banjir pada setuliap musim penghujan ini terjadi karena sungai wrati yang membelah dua desa (Kedungringin dan Kedungboto) telah mengalami kerusakan akut yaitu pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai oleh tumbuhan liar seperti enceng gondok yang tumbuh secara sporadis. Belum lagi permasalahan limbah industri serta kesadaran warga disekitar bantaran sungai wrati,yang juga menyumbang terjadi kerusakan.

Normalisasi dan pembersihan menjadi hal yang pokok untuk mengatasi banjir yang ada. Perlu diketahui,banjir yang meluap ini lantaran badan sungai tidak dapat menampung debit air kiriman dari wilayah Pandaan,Prigen dan Gempol. Jika sungai ini (wrati) tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah, jangan berharap banjir yang melanda dua desa ini bisa teratasi. Bahkan dua desa ini bisa tenggelam jika sungai wrati tak segera tertangani,”pungkasnya. (tim)