BOJONEGORO, Wartatransparansi.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus bergerak melakukan langkah pengendalian harga bahan pokok atau sembako jelang momen Nataru. Sebagai wujud nyata, Gubernur Khofifah menggelar Pasar Murah ke-300 di Halaman Balai Desa Kapas, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (20/12).
Didampingi Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa momentum jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah kebutuhan pokok kerap mengalami kenaikan harga.
Menurutnya, dengan adanya pasar murah cukup efektif menekan lonjakan harga karena menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Di penghujung akhir 2025, ini pasar murah yang ke-300. Tentu kita berharap bahwa penjangkauan terhadap pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat bisa makin didekatkan. Saya selalu berpesan pasar murah tidak berdekatan dengan pasar tradisional,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menambahkan, harga kebutuhan logistik yang disiapkan di Pasar Murah merupakan harga yang disubsidi oleh Pemprov Jatim sehingga pasti jauh lebih murah dari pasar tradisional.
“Ini bagian dari intervensi Pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga juga mengendalikan inflasi. Sifatnya komplementaritas dengan apa yang dilakukan masing-masing Kabupaten Kota,” ungkapnya.
“Kabupaten Bojonegoro juga bikin tapi kita juga saling melengkapi disemua Kab/ Kota. Kita saling melengkapi titik-titik mana karena wilayah kita luas,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, menjelang Nataru yang dilanjutkan Ramadhan dan Idul Fitri 2026, akan ada dinamika maupun lonjakan harga dari ketersediaan kebutuhan logistik. Maka, dirinya menyebut, pasar murah merupakan langkah antisipasi untuk mendorong daya beli masyarakat supaya pemenuhannya bisa terpenuhi.
“Jelang Nataru sejumlah komoditas bahan pangan kerap mengalami lonjakan harga. Maka melalui pasar murah ini mudah-mudahan jelang Nataru semua harga logistik masyarakat bisa terpenuhi dengan baik,” ungkapnya.
“Sembako kita Insya Allah sangat cukup, oleh karena itu daya beli masyarakat ini harus diantisipasi supaya pemenuhannya bisa terpenuhi,” tegasnya.
Adapun komoditi yang disediakan diantaranya beras premium dijual Rp. 14.000 per kilogram atau Rp. 70.000 per sak, lebih rendah dari harga Kabupaten Bojonegoro Rp. 14.900 per kg, dengan jumlah komoditi 1 ton atau 200 Sak.
Selain itu, ada juga komoditi beras SPHP total 10 ton dijual Rp. 11.000 per kg atau Rp. 55.000 per sak, jauh lebih murah dari harga pasar Kabupaten Bojonegoro Rp. 12.500 per kg.
Komoditas lainnya diantaranya gula pasir Rp14.000 per kilogram sebanyak 200 kg, Minyakita sejumlah 200 kg dibanderol harga Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp22.000 per pack, bawang merah Rp7.000 per 250 gram, bawang putih Rp6.000 per 250 gram, tepung terigu Rp10.000 per kilogram, serta daging ayam ras Rp30.000 per pack, semuanya tersedia dengan stok mencukupi.
Sementara itu, Sumiasih, seorang Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di Desa Kapas Bojonegoro mengatakan dirinya sangat senang karena Pasar Murah diselenggarakan didesanya, bahkan dirinya rela menunggu sejak pagi supaya bisa mendapatkan antrian lebih awal.
“Saya datang kesini dari pagi supaya dapat antrian paling awal, tadi juga dapat beras dari Ibu Gubernur, alhamdulillah saya bisa beli kebutuhan pokok untuk keluarga. Senang sekali ada pasar murah disini, semoga berkah barakah,” pungkasnya. (*)





