Sekretaris IMI Surabaya Dukung Arderio
Sementara itu, dukungan terhadap bakal calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Surabaya, Arderio Hukom, terus menguat. Salah satunya datang dari Sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Surabaya, Samsurin, yang menilai Arderio memiliki visi segar dan terukur untuk memajukan dunia olahraga di Kota Pahlawan.
Samsurin menyebut, kepemimpinan KONI Surabaya ke depan membutuhkan figur dengan visi jelas dan komitmen kuat terhadap pengembangan industri olahraga. Menurutnya, Arderio telah menunjukkan arah yang positif dengan menekankan pentingnya membangun ekosistem olahraga yang terhubung dengan dunia industri.
“Kota Surabaya tentu mendukung Arderio menjadi Ketua KONI agar ada penyegaran. Pengurus ke depan harus punya visi yang jelas. Tadi Arderio juga menyampaikan akan fokus terhadap industri olahraga di Surabaya,” ujar Samsurin, Kamis (13/11/2025).
Ia menambahkan, potensi Surabaya sebagai kota industri sangat besar. Ada puluhan ribu perusahaan yang beroperasi di wilayah ini, dan setiap tahun menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR dengan total mencapai Rp312 miliar. Sayangnya, kata Samsurin, dana tersebut belum banyak menyentuh sektor pembinaan olahraga.
“Padahal Surabaya ini gudangnya atlet. Banyak atlet nasional lahir dari kota ini, dan setiap Porprov kita selalu juara umum. Tapi sayang, dana CSR itu belum diarahkan untuk pembinaan prestasi olahraga,” ujarnya.
Karena itu, Samsurin menyatakan siap mendukung kepemimpinan Arderio Hukom di KONI Surabaya agar mampu memaksimalkan kerja sama dengan dunia industri dan pemerintah kota, khususnya dalam hal pemanfaatan dana CSR untuk mendukung cabang olahraga (cabor).
“Saya akan support Mas Arderio untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Surabaya. Dana CSR itu sebenarnya bisa diarahkan untuk olahraga, karena penggunaannya juga atas masukan dari pemerintah kota,” terangnya.
Ia optimistis Wali Kota Surabaya akan memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang dilakukan KONI ke depan, terutama menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2027, di mana Surabaya ditargetkan kembali mempertahankan gelar juara umum.
Lebih lanjut, Samsurin menilai bahwa selama ini pembiayaan olahraga di Surabaya masih terlalu bergantung pada APBD, dengan alokasi sekitar Rp42 miliar per tahun. Padahal, jika dana CSR sebesar Rp312 miliar bisa dioptimalkan, pembinaan olahraga akan jauh lebih mandiri dan berkelanjutan.
“Kalau bisa mandiri lewat CSR, kenapa harus bergantung pada APBD? Kalau Rp312 miliar itu separuhnya untuk olahraga dan separuhnya untuk pendidikan serta kepemudaan, itu akan jauh lebih seimbang,” ungkapnya.
Samsurin juga menegaskan pentingnya peran pengurus cabang olahraga (pengcab) dalam mencari dan membina bibit atlet berprestasi. Ia berharap kepemimpinan KONI ke depan mampu memperkuat sinergi dengan seluruh cabor agar pembinaan berjalan maksimal.
“Pengcab itu awal dari semua prestasi. Mereka yang melahirkan atlet-atlet terbaik untuk Surabaya dan Indonesia,” pungkasnya. (*)





