Johari Mustawan Tekankan Gelar Pahlawan Nasional Harus Berdasarkan Kontribusi Nyata dan Skala Perjuangan

Johari Mustawan Tekankan Gelar Pahlawan Nasional Harus Berdasarkan Kontribusi Nyata dan Skala Perjuangan
Johari Mustawan, Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Namun, di era modern, lanjut Johari, makna pahlawan mengalami pergeseran kontekstual. “Sekarang, perjuangan tidak lagi harus dilakukan dengan bambu runcing. Siapa pun yang memberi manfaat besar bagi masyarakat melalui profesinya bisa disebut pahlawan. Guru, dokter, perawat, bahkan petani yang bekerja demi kemaslahatan bersama, adalah pahlawan di masa kini,” katanya.

Ia juga menilai, perjuangan di tingkat lokal tak kalah penting dibanding skala nasional. “Seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan penuh cinta agar menjadi generasi berakhlak dan berguna bagi bangsa juga merupakan bentuk kepahlawanan,” tutur politisi yang akrab disapa Bang Jo itu.

Meski begitu, Johari menekankan bahwa gelar Pahlawan Nasional hanya dapat diberikan kepada tokoh yang kontribusinya berdampak luas bagi negara. “Daerah bisa mengusulkan nama tokoh yang dinilai berjasa, tetapi prosesnya panjang dan harus memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Johari mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak pahlawan tanpa nama yang mungkin tak pernah diabadikan dalam sejarah. “Mereka yang gugur di medan perang, tanpa tanda jasa atau batu nisan, sejatinya adalah pahlawan sejati. Mereka berjuang bukan untuk gelar, tapi demi merah putih tetap berkibar,” pungkasnya. (*)

Penulis: Fahrizal Arnas