Berdzikir, Bersyukur, Bersabar

Berdzikir, Bersyukur, Bersabar
ILUSTRASI : Berdoa

Oleh Djoko Tetuko

Putriku ketika amanat dari Ilahi Robbi senantiasa berdzikir dalam menenun gelombang nafas kehidupanmu, selalu terpanjatkan dalam setiap kesempatan dan waktu dalam kesempitan juga kelonggaran

Putriku ketika kenikmatan mengarungi kehidupan dengan berbagai ujian kadang agak berat dan mengkhawatirkan seperti tiba tiba terbawa ombak menembus awan, perintah bersyukur selalu saja terucap juga tergerak dalam setiap kesempatan dan waktu dalam kesempitan juga kelonggaran

Putriku ketika angin berhembus kencang menusuk setiap lubang dinding rumah, menebar amarah kebencian, menebar cinta cinta abadi, menebar janji Ilahi Robbi, bersabar dan bersabar dalam menyimpan angan selalu mengiringi dalam setiap kesempatan dan waktu dalam kesempitan juga kelonggaran

30 tahun sudah putriku menenun waktu dengan berdzikir dan berdoa walau itu hanya sekedar menyapa para penjaga dunia, mengetuk ngetuk pintu Yang Maha Kuasa.

30 tahun sudah putriku membatik antik dalam melukis syukur pada helai kain bernafas menimang nimang bimbang, di antara hanya sekedar menyapa para penjaga dunia, mengetuk ngetuk pintu Yang Maha Kuasa.

30 tahun sudah putriku bersabar dan bersholat dalam mengabdi suci walau kadang harus berhenti, kadang terus menerus seperti matahari menyinari bumi menembus pori pori dan hati nurani sepanjang hari walau kadang terhalang awan atau mendung, semua hanya sekedar menyapa para penjaga dunia, mengetuk ngetuk pintu Yang Maha Kuasa.

Putriku …, pintu Yang Maha Kuasa adalah milik Yang Maha Kuasa, maka teruslah dan teruslah …

Berdzikir di antara berdoa di semua sudut dunia, bersyukur (tanpa kufur) di setiap relung jiwa, dan bersabar bersama sholat di setiap detak kehidupan walau hanya ikhtiar semata, walau hanya sekedar menyapa para penjaga dunia, mengetuk ngetuk pintu Yang Maha Kuasa.

Sidoarjo, 5 November 2025