“Sehingga 112 itu bisa mengarahkan ke Tim Gerak Cepat atau TGC. TGC nanti akan koordinasi langsung dengan pihak rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, dr Billy menuturkan bahwa TGC juga memiliki kemampuan dalam penanganan awal pasien gawat darurat sebelum dibawa ke rumah sakit. “TGC itu sudah punya kemampuan untuk mengatasi emergensi. Tapi begitu dia lihat ini (pasien) tidak bisa ditangani di tempat, ya sudah dia (pasien) langsung delivery ke salah satu tempat (rumah sakit) kita,” ujarnya.
Ia menegaskan RSUD dr. Mohamad Soewandhie telah dilengkapi peralatan medis terbaik serta sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk menangani pasien jantung koroner. “Kebetulan di RSUD Soewandhie itu cukup lengkap. Dari segi peralatan, yang terbaik kita punya. SDM cukup banyak kita punya,” katanya.
Billy juga memastikan layanan Fast Track Chest Pain beroperasi selama 24 jam penuh. Layanan ini untuk memastikan respons cepat kapanpun apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Itu 24 jam mereka (tim) Fast Track Chest Pain ini (siaga) 24 jam. Jam berapapun ada telepon, kita segera ready,” tutur Billy.
Inovasi Fast Track Chest Pain ini, jelasnya, merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Surabaya dalam memberikan layanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat. Menjadi salah satu bentuk kesiapan Pemkot Surabaya dalam memberikan layanan kesehatan yang paripurna buat masyarakat Surabaya. (*)