Survei BI juga menunjukkan perbaikan pada perilaku konsumsi rumah tangga. Rata-rata proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) naik menjadi 76,37% dari 71,79% pada bulan sebelumnya, seiring dengan normalisasi konsumsi pasca periode ajaran baru sekolah.
Sementara proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) menurun dari 20,99% menjadi 14,91%, menandakan beban keuangan rumah tangga mulai berkurang. Di sisi lain, proporsi pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) meningkat menjadi 8,72% dari 7,22%.
“Kenaikan rasio tabungan menunjukkan preferensi menabung masyarakat meningkat, sejalan dengan membaiknya daya beli dan keyakinan terhadap kestabilan ekonomi,” kata Yayat.
Sinyal Pemulihan Ekonomi Daerah
BI Kediri menilai tren positif ini sejalan dengan pemulihan ekonomi di wilayah Jawa Timur bagian barat, yang ditopang sektor perdagangan, konstruksi, dan jasa transportasi. Optimisme konsumen diharapkan dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi lokal menjelang akhir tahun.
“Ke depan, kami memperkirakan optimisme konsumen akan tetap kuat didukung oleh peningkatan akses keuangan, perbaikan lapangan kerja, serta realisasi proyek strategis di Kediri dan sekitarnya,” tutur Yayat.(*)