“Artinya hampir 50 persen penurunannya. Ini menunjukkan masyarakat sudah memiliki kepedulian yang cukup baik, ada perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah se
jak dari rumah tangga. Dan inilah yang memang ingin kita capai ke depannya,” tegasnya.
Menurut Ning Ita, keberhasilan pengelolaan sampah bukan ditentukan dari seberapa besar anggaran atau seberapa luas lahan TPA yang tersedia, melainkan pada budaya masyarakat yang peduli dan disiplin mengelola sampah sejak dari rumah. “Alhamdulillah, ini bisa kita katakan sudah cukup berhasil,” imbuhnya.
Ning Ita menambahkan kerjasama dengan Japanese Consortium tidak ada sebatas pendampingan oleh Rekosistem. Tetapi juga fasilitasi pengelolaan sampah di Jepang, sehingga nantinya bisa dipublikasikan di Kota Mojokerto.(*)