“Kami ingin anak-anak Banyuwangi tumbuh sehat dengan asupan gizi yang baik. Protein hewani seperti daging, telur dan susu ini sangat penting untuk pertumbuhan. Maka kami ajak semua pihak untuk membudayakan mengkonsumsi makanan bergizi, terutama daging, telur dan susu, sejak usia dini,” ujar Ipuk.
Selain meningkatkan gizi anak, program ini juga kami harapkan bisa menggerakkan ekonomi petani lokal. “Dengan program semacam ini, produksi telur dan susu petani Banyuwangi akan lebih cepat terserap, karena pangsa pasarnya sudah jelas,” kata Ipuk.
Ditambahkan Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, produksi telur dan susu Banyuwangi masih sangat mencukupi.
Dia menyebut, produksi telur per bulan rata-rata 1.175 ton/bulan, produksi daging ayam 1.275 ton/bulan, sedangkan prosuksi susu sapi 469 ton/bulan.
“Populasi ayam petelur Banyuwangi saat ini dikisaran 1 juta ekor. Dan ini terus bertumbuh. Demikian juga produksi susunya. Ditambah ada investasi peternakan swasta di Kecamatan Licin yang menambah produksi susu kita,” ujarnya
Kegiatan ini disambut antusias oleh anak-anak dan para orang tua. “Ini sangat membantu. Kalau diajarkan rame-rame seperti ini anak akan tertarik, sehingga mau makan yang bergizi,” kata Solihati, salah satu orang tua peserta itu. (*)