Ia menegaskan bahwa kendaraan dari luar daerah seperti Sidoarjo dan Gresik mendominasi lalu lintas yang masuk ke Surabaya. Karena itu, sistem transportasi massal harus melibatkan kawasan aglomerasi, bukan hanya terbatas di dalam kota.
“Karena enggak (tidak) mungkin aku membatasi kendaraan yang dari Sidoarjo dan Gresik. Kalau yang namanya transportasi umum itu hanya di lingkup Surabaya, padahal yang banyak masuk itu adalah luar Surabaya, maka kita harus bisa menjadikan transportasi umum yang melibatkan aglomerasi,” tuturnya.
Meski begitu, Eri menekankan pentingnya keberpihakan terhadap moda transportasi lokal yang sudah berjalan. Oleh karenanya, ia berharap proyek SRRL tidak mengganggu sistem transportasi yang sudah ada di masing-masing daerah penyangga.
“Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) nanti kita akan lakukan. Tapi yang terpenting tadi karena banyak masukan dari kita. Ketika ada aglomerasi, ada transportasi, jangan mematikan transportasi yang sudah ada di wilayah Sidoarjo, wilayah Surabaya, dan wilayah Gresik,” tukasnya. (*)