Keputusan ini didasari oleh realitas di lapangan. Menurutnya, selagi masih ada warga miskin dan masalah stunting, anggaran seharusnya difokuskan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Ketika masih ada masyarakat miskin, masih ada yang namanya stunting, maka saya tidak gunakan anggaran itu untuk kepentingan ke luar negeri,” selorohnya.
Meski begitu, Eri menyebut bahwa undangan resmi dari pihak luar negeri tetap diapresiasi dan disambut baik. Sebagai contoh, saat Surabaya diundang dalam program Bloomberg Mayor Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Bloomberg Philanthropies, karena keberhasilan kota dalam pengelolaan sampah yang mewakili Indonesia, dia menugaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya, Irvan Wahyudrajad, untuk hadir.
Keputusan ini diambil karena seluruh biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara, menunjukkan bahwa perjalanan dinas luar negeri hanya dilakukan jika tidak membebani APBD.
“Keberhasilan kita menjadi yang terbaik di Indonesia dan mewakili bangsa di tingkat global, masuk dalam kategori 50 kota terbaik di dunia, adalah suatu kebanggaan. Jika nanti kita lolos ke 25 besar, kita akan diundang lagi ke New York. Semoga Surabaya bisa meraih prestasi itu,” imbuhnya.
Pembangunan Infrastruktur
Sisi lain, Eri menjelaskan terkait fokus pembangunan infrastruktur di Surabaya dimulai dari kampung. Strategi ini diprioritaskan untuk memastikan kemajuan merata, tidak hanya terpusat pada proyek-proyek besar di kota.
“Saya harus bangun kampung dulu. Kampungnya sejahtera, baru bangun kotanya. Tidak dibalik, bangun kotanya dulu, kampungnya tertinggal. Maka saya tidak mau itu,” jelasnya.
Pemkot Surabaya saat ini gencar membangun infrastruktur dasar di perkampungan, seperti perbaikan saluran air dan pemasangan penerangan jalan umum (PJU), agar warga merasakan langsung manfaat dari APBD. Dengan memperkuat infrastruktur di tingkat paling bawah, diharapkan ekonomi akan bergerak merata di seluruh wilayah. (*)