Ada juga Pilar Sosial Budaya yang menekankan pentingnya nilai-nilai keguyuban, gotong royong, dan kepedulian sosial, yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan kebudayaan.
Sebagai bagian dari pilar ekonomi, Eri menjelaskan tentang program nasional berupa Koperasi Merah Putih. Koperasi ini digerakkan oleh para pemuda di setiap kampung. Memiliki peran strategis, yakni membiayai warga yang kurang mampu untuk memulai usaha, misalnya membuka toko sembako.
“Jika ada warga yang ingin buka toko, Koperasi Merah Putih akan membiayainya. Warga tersebut bisa mandiri dan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang dipasok oleh koperasi. Ini adalah cara kami untuk memutus rantai kemiskinan,” ujarnya.
Eri juga menekankan, bahwa keberhasilan program Kampung Pancasila ini sangat bergantung pada keguyuban dan kepedulian warga. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, program Kampung Pancasila diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan warga yang sukses dan berkelanjutan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif warga. Jika ada tetangga yang kesulitan, informasikan kepada kami. Kepedulian ini adalah bagian dari amal ibadah, dan ini adalah landasan dari sila pertama Pancasila,” imbuhnya. (*)