“Kita tahu gengsi Liga 1 ini tinggi. Semua tim pasti serius,” katanya.
Belajar dari Musim Lalu
Persebaya juga menjadikan pengalaman musim lalu sebagai pelajaran berharga. Sempat memuncaki klasemen, mereka akhirnya terperosok karena inkonsistensi performa, terutama saat menghadapi tim-tim yang di atas kertas lebih lemah.
“Beberapa laga melawan tim papan bawah justru jadi batu sandungan. Ini jadi refleksi penting,” ungkap Chandra.
Ia menyebut bahwa selain konsistensi, menjaga ritme permainan sepanjang musim adalah kunci. Chandra juga mengingatkan bahwa tim-tim seperti Persib Bandung, Dewa United, dan Malut United—yang finis di atas Persebaya musim lalu—akan jadi pesaing utama.
“Tapi bukan berarti tim-tim lain bisa diremehkan. Kami belajar dari kesalahan, dan musim ini, kami harus lebih stabil. Jangan hanya tancap gas di awal, lalu kehabisan tenaga di akhir,” tegasnya. (*)