Gubernur Khofifah menegaskan bahwa stabilitas keamanan di Jawa Timur memiliki dampak yang signifikan terhadap kestabilan keamanan nasional, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi yang erat dengan Polri menjadi salah satu kunci keberhasilan Jatim dalam menjaga ketertiban umum.
“Sering saya katakan di berbagai forum, jika Jawa Timur ‘batuk’, maka dropletnya sampai ke ibu kota. Untuk itu menjaga stabilitas Jatim adalah bagian dari menjaga Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi peran Polri terutama Polda Jatim yang turut mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional yang diimplementasikan mulai dari Polda hingga ke jajaran polres di 38 kab/kota se Jatim. Terbukti, Jatim konsisten menjadi provinsi produksi padi tertinggi nasional.
“Alhamdulillah, Jawa Timur konsisten menjadi provinsi penghasil padi tertinggi di Indonesia. Tahun 2024, menurut data BPS, produksi padi Jatim mencapai 9,28 juta ton GKG. Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan yang sinergis seluruh stakeholder, termasuk Polri,” terangnya.
Lebih jauh, Khofifah menilai Polri saat ini semakin menunjukkan pendekatan Presisi dan humanis dalam menjalankan tugas. Polri tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan sosial dan ekonomi daerah. (*)