banner 728x90

Hadiri Pengukuhan di UINSA, Wali Kota Eri Dorong Guru Melek Teknologi AI

Hadiri Pengukuhan di UINSA, Wali Kota Eri Dorong Guru Melek Teknologi AI
Pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 2 Tahun 2024 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, Kamis (26/6/2025).

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong agar para guru harus melek teknologi Artificial Intelligence (AI). Mengikuti megatrend dunia tersebut sebagai sarana belajar mengajar di kelas.

Itu disampaikan Eri saat menghadiri pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 2 Tahun 2024 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, Kamis (26/6/2025).

Hadir sebagai narasumber, Eri Cahyadi mengucapkan rasa syukur, sebab UINSA telah mengukuhkan sekitar 1020 PPG di tahun ini. Menurutnya, peran guru sangat penting dalam pembangunan sebuah kota. Jika pembangunan sebuah kota tanpa peranan guru, kota tersebut tidak akan pernah menjadi hebat.

“Di mana pun kota itu, seperti Surabaya saat ini, tidak akan pernah menjadi hebat, tidak pernah menjadi kuat, tanpa ada seorang guru yang luar biasa di titik kota itu. Karena tanpa seorang guru, saya juga tidak akan pernah bisa mengubah Surabaya menjadi lebih baik seperti saat ini,” selorohnya.

Eri menyampaikan, permasalahan di perkotaan juga tidak akan pernah bisa diselesaikan secara cepat tanpa ada peran seorang guru. Maka dari itu, pembangunan sebuah kota seperti Surabaya butuh melibatkan berbagai elemen masyarakat, salah satunya adalah guru.

Dia juga mengingatkan kepada para PPG yang telah dikukuhkan agar melek teknologi dan mengikuti megatrend dunia. Salah satunya, yaitu mengikuti perkembangan dan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Dengan adanya AI, lanjut Eri, para guru bisa memanfaatkannya sebagai alat untuk mempercepat cara mendidik memberikan materi-materi pembelajaran secara akurat dan lebih luas lagi pada murid ke depannya.

“Karena sehebat apapun mesin itu, tanpa adanya data yang kita masukkan ke situ (AI), itu tidak akan akurat. Jadi, manfaatkan teknologi itu agar lebih bermanfaat untuk mengajar para murid di kita. Karena mau tidak mau, kita sudah loh (berdampingan dengan AI),” jelasnya.

Berdasarkan data dari Forum Ekonomi Dunia 2025, sebut Eri, sekitar 71 persen guru di dunia menilai bahwa kecerdasan buatan atau AI itu sangat penting terhadap keberhasilan siswa.

Editor: Wetly