Di Provinsi Jawa Timur, misalnya, dari total 120 anggota DPRD Provinsi periode 2019–2024, hanya sekitar 23 orang atau 19,2% yang merupakan perempuan.
Padahal dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, disebut bahwa keterwakilan perempuan dalam calon legislatif adalah 30 %. Meskipun aturan tersebut telah diberlakukan selama lebih dari satu dekade, keterwakilan perempuan di parlemen—baik pusat maupun daerah—belum pernah berhasil mencapai angka 30% secara nasional.
“Peran perempuan di lembaga legislatif seringkali terbentur oleh dominasi budaya patriarkal, mekanisme politik partai, hingga keterbatasan dalam strategi komunikasi politik yang efektif.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perempuan legislator di daerah, khususnya di Provinsi Jawa Timur, membangun representasi politiknya dan merancang strategi komunikasi politik untuk mempertahankan eksistensi serta memperluas pengaruhnya” ujarnya.
Sedangkan Joa Ibas, yang juga kepala LPPM Stikosa AWS, mendapat hibah pengabdian melalui proposalnya : Efektivitas Strategi Komunikasi Partisipatif Dalam Meningkatkan Partisipasi Sosial Remaja Karang Taruna Melalui Pendekatan Research Capacity Building di Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Ibas, penelitian ini bertujuan merumuskan strategi komunikasi partisipatif berbasis empati dalam program Research Capacity Building (RCB) untuk meningkatkan partisipasi sosial dan kapabilitas pemuda Karang Taruna di Sidoarjo.
Atas capaian ini, Ketua Stikosa AWS, Dr Jokhanan Kristiyono, M.Med.Kom menyatakan apresiasinya.
“Kami sangat mengapresiasi capaian para dosen Stikosa-AWS dalam meraih pendanaan nasional. Ini menunjukkan kualitas dan dedikasi tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta kontribusi nyata kepada masyarakat.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Stikosa AWS dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam aspek keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam program riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak langsung” ujarnya, penuh semangat. (sas/eko)