Dalam suasana haru dan penuh kehangatan itu, Mas Dhito menitipkan pesan penting kepada para calon tamu Allah. Ia mengingatkan mereka agar senantiasa menjaga kesehatan serta menjalin komunikasi yang baik dengan petugas pendamping selama menjalankan ibadah di tanah suci.
“Saya titip doa untuk Kabupaten Kediri agar tetap menjadi daerah yang ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi,” ucapnya.
Sebanyak 752 calon jamaah haji asal Kabupaten Kediri dilepas pada hari itu, terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter), masing-masing 376 orang. Mas Dhito menambahkan, pemberangkatan kloter berikutnya dijadwalkan pada 14 Mei mendatang. Ia berharap seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar berkat pembekalan dan pelatihan yang telah diberikan sebelumnya.
“Kita doakan semuanya berangkat dalam keadaan sehat, kembali juga dalam keadaan sehat tanpa kendala apa pun,” ujarnya.
Kehadiran Mas Dhito di tengah para jamaah pun menjadi momen yang mengesankan. Bukan hanya karena kedekatannya dengan warga, tapi juga karena perhatian kecil yang ia tunjukkan seperti pemberian sambel pecel dan sambel tumpang, makanan khas Kediri, kepada para jamaah.
“Senang, aku terima kasih sudah dikasih sambel tumpang, sambel pecel,” kata Peni, jamaah asal Dusun Dlopo, Karangrejo, Ngasem, dengan wajah sumringah. (*)
