Mas Dhito, misalnya, mendapatkan tugas menulis esai tentang kebijakan yang diambil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pascapelantikannya, serta dampaknya terhadap pemerintahan daerah di Indonesia.
“Ini sebenarnya lagi jam makan siang, tapi karena jam 9 malam nanti tugas harus sudah diunggah, jadi saya manfaatkan waktu untuk menyelesaikannya,” akunya.
Tugas yang dikerjakan Mas Dhito berbeda dengan kepala daerah lain yang berada satu tenda dengannya, seperti Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang mendapatkan topik berbeda.
Meski harus membagi waktu antara mengikuti agenda retreat dan mengerjakan tugas, Mas Dhito tetap menikmati setiap rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga 28 Februari 2025 mendatang.(*)