banner 728x90

Koin Jagat Rusak 6 Taman dan Jalur Hijau di Kota Surabaya

Koin Jagat Rusak 6 Taman dan Jalur Hijau di Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA – Sebanyak 6 taman dan beberapa jalur hijau di Kota Surabaya mengalami kerusakan akibat fenomena perburuan Koin Jagat yang semakin marak. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengimbau para pemburu untuk menghentikan pencarian koin digital yang meresahkan masyarakat tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah langkah tegas untuk menghentikan fenomena pencarian koin dari aplikasi Jagat itu. Di antaranya, melakukan laporan kepada pihak Kepolisian atas pengerusakan fasilitas umum (fasum) yang dilakukan para pemburu.

Kemudian, Pemkot Surabaya juga telah melayangkan surat permohonan kepada Direktur Pengendalian Aplikasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemenkomdigi RI) untuk melakukan pemblokiran aplikasi Koin Jagat.

“Di dalam surat itu kami mengatakan, sehubungan dengan perburuan harta karun digital pada Aplikasi Koin Jagat, serta adanya laporan terkait perusakan fasum yang membuat resah warga dan dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Bersama ini Pemkot Surabaya mengajukan permohonan pemblokiran aplikasi Jagat atau Fine Family Friend yang terdapat pada Google Play dan Apple Store,” ujar Eri Cahyadi.

Langkah selanjutnya, ungkap Wali Kota Eri Cahyadi adalah menyiagakan sektor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pengawasan. Penindakan para pemburu yang kedapatan dengan sengaja melakukan pengerusakan fasum akan dilakukan oleh Satpol PP, pengawasan taman dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Saya juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) untuk memantau CCTV di setiap area taman, supaya siapa pembuang atau peletak koin bisa terlacak. Sehingga fenomena Koin Jagat tidak terulang kembali di Surabaya,” terang Eri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dedik Irianto menjelaskan, beberapa taman yang mengalami kerusakan, antara lain Taman Bungkul, Taman Lumumba, Taman Prestasi, Taman Teratai, Taman Paliatif dan Taman Ekspresi. Rata-rata kerusakan yang dialami adalah tanaman terinjak-injak, dahan pohon patah hingga paving pedestrian yang terangkat.

“Para pencari koin seringnya menginjak-injak taman. Bahkan ada yang penasaran di bawah tanah sampek di congkel begitu, ada yang digali, bukak paving dll, itu kami larang dan tidak setuju,” ujar Dedik.

Penulis: Wetly