Setelah menyelesaikan 18 pelajaran tersebut, para peserta diharapkan bisa menghafalkan surat-surat pendek, mulai dari Surat Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, dan seterusnya sampai Adh-Dhuha. “Setelah itu, ada bacaan Surat Yasin. Karena Surat Yasin sering digunakan di masyarakat,” ujar Abah Anam.
Tahap selanjutnya, mereka diminta menyelesaikan Surat Yasin yang juga diarahkan untuk mempelajari tujuh lagu Al-Qur’an yang sudah disepakati oleh ulama qurra, yakni lagu Bayyati, Hijaz, Shaba, Rast, Jiharkah, Sika, dan Nahawand.
“Masing-masing lagu tersebut ada referensinya. Misalnya, lagu bayyati dengan referensi Surat Al-Buruj, lagu Hijaz Surat Al-Fajr, Lagu Shaba Surat Al-Balad, Lagu Rast Surat Al-A’la, dan seterusnya,” jelas dia. “Yang perlu diketahui, bahwa semua pelajaran da isi dalam buku tersebut, terdapat barcode cara membacanya dengan mengarah ke <em>link Youtube</em>.
Disebut Abah Anam, setelah mengkhatamkan ‘Al-Baghdadi’, baru para peserta PMTL mengaji yang dimulai Surat Al-Baqarah. Mereka diharapkan sudah bisa menerapkan ketujuh lagu tersebut kepada ayat-ayat yang lain.
“Sehingga setiap pertemuan, mereka ganti lagu,” tandas Abah Anam.
Sementara itu, Abah Anam juga menjelaskan, ketika sampai pada Al-Qur’an, para peserta PMTL langsung diarahkan ke riwayat lain selain Riwayat Hafsh yang sudah biasa kita pakai. Seperti Riwayat Syu’bah, Qalun, Warsy, dan sebagainya.
Abah Anam juga menjelaskan, selain mengaji Al-Qur’an, para peserta juga diajak bersama-sama mempelajari kitab tajwid, masing-masing Hidayatush-Shibyan, Tuhfatul Athfal, Jazariyah, dan Asy-Syatibiyah. Semua kitab tersebut berbentuk nadhaman (syair) dengan menggunakan lagu yang lain setiap kitabnya.
“Kitab Hidayatush-Shibyan dan Tuhfatul Athfal fokus membahas hukum nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah, mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum mad (panjang-pendek) dan lainnya. Sementara kitab Jazariyah lebih fokus pada pembahasan makharijul huruf dan sifatul huruf. Dan kitab Syatibiyah membahas soal Riwayat.” jelas Abah Anam. (fin)