Bahkan, telah dilakukan kegiatan yang sifatnya sektoral maupun kolaboratif lintas sektor dan program, baik yang melibatkan pemerintah setempat maupun lembaga non-pemerintah yang memiliki kepedulian dan komitmen ke arah sana.
“Harapannya pertemuan CSO dan OPD dapat menjadi media koordinasi maupun pembelajaran untuk perbaikan seluruh upaya yang telah dihasilkan,” ujar Lilik.
Sebagaimana lazimnya sebuah proyek yang mendapat dukungan lembaga donor, memiliki keterbatasan dalam sumber daya dan tata waktu. Sejak 2020, proyek CHEERS di Kabupaten Sidoarjo, hanya menyasar 3 wilayah intervensi, yaitu Kecamatan Tarik, Krian dan Wonoayu, dari 18 kecamatan yang ada di kabupaten Sidoarjo. Kemudian pada tahun 2023 Proyek CHEERS menambah 2 kecamatan di Taman dan Waru, meskipun dengan intervensi terbatas.
Secara tata waktu, sejak 2020 hingga 2024 ini telah berupaya untuk mencari model yang tepat bagi upaya penanggulangan masalah gangguan jiwa. “Harapannya, model yang telah dihasilkan dapat dijadikan bahan pembelajaran dan diteruskan dengan sumber daya yang ada di daerah,” tandasnya.
Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab YLKN kepada pemerintah Kab Sidoarjo perlu untuk disampaikan capaian-capaian keberhasilan program dan praktik baik yang telah dilakukan.
YLKN berharap capaian dan praktik, baik yang disampaikan dapat menjadi stimulus untuk Kab. Sidoarjo melanjutkan model program.
Oleh karena itu, YLKN rangka menyampaikan Laporan Akhir Program CHEERS di Kab. Sidoarjo dengan tujuan untuk. Pertama, Memberikan informasi mengenai capaian dan praktik baik program CHEERS di Kab. Sidoarjo selama empat tahun.
Kedua, mendorong komitmen bersama pemerintah Kab. Sidoarjo untuk meningkatkan dukungan bagi kesehatan jiwa khususnya skizofrenia.
Dan ketiga, meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah terkait penanganan kesehatan jiwa khususnya Skizofrenia.
Penghargaan
Kebersamaan YLKN mengabdi selama 4 tahun bersama insan kesehatan di kabupaten Sidoarjo, membuahkan hasil penghargaan kesuksesan skrinning kesehatan jiwa, sebagaimana disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina M.Kes kepada Wartatransparansi.com, Sabtu (21/12/2024).
Dimana di kesehatan ada Program Kesehatan Jiwa bertujuan untuk pemberian layanan kesehatan jiwa di masyarakat yang dilakukan di seluruh Puskesmas di Sidoarjo.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
Pertama, Skrinning kesehatan jiwa menggunakan form SRQ-29 untuk orang dewasa, form SDQ 11-18 Tahun untuk anak usia 11 hingga 18 Tahun dan SDQ 4-10 Tahun untun anak usia 4 hingga 10 Tahun.
Kedua, Pelayanan Konseling pasien jiwa di Puskesmas. Dan ketiga,
Pelayanan pemberian obat kesehatan jiwa m, baik di Puskesmas maupun diantarkan oleh kader ke rumah pasien jiwa. Serta keempat, Kunjungan rumah pasien jiwa oleh Puskesmas.
Penghargaan yang pernah diterima kabupaten Sidoarjo.
- Penghargaan Skrinning Kesehatan Jiwa Tertinggi Se-Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
- Penghargaan Skrinning Kesehatan Jiwa Tertinggi Nasional Tahun 2023.
- Penghargaan Posyandu Jiwa Terbanyak Se-Provinsi Jawa Timur Tahun 2024.
Tentu saja penghargaan hanya sebagai simbol apresiasi atas pengabdian. Tetapi pengabdian lebih baik dan mampu menghasilkan perubahan penderita ODS normal kembali, bahkan bermartabat karena sudah sehat adalah sebuah tujuan pengabdian sepanjang masa sebagai bagian mencangkul ladang ibadah di depan mata. Sayang jika terbuang begitu saja.
Apalagi begitu banyak bermanfaat bagi masyarakat, dan sayang pula berakhir begitu cepat. Mari berguru dan mengambil hikmah dari pengabdian kepada penderita ODS, bahwa ini bagian dari cara Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka ladang ibadah dan menenun pahala. Itu berarti program yang sudah baik wajib hukumnya dilanjutkan dengan sungguh-sungguh. (*)